Kadang Main Musik Kadang Tidak

Mencari yang Paling Dewa dari Empat Vokalis Dewa 19

Djoko Santoso

4 min read

Bersamaan dengan kembalinya denyut nadi industri musik Indonesia, tahun 2022 menjadi momen penting perjalanan grup legendaris Dewa 19. Konser 30 Tahun Berkarya jadi goal terbesar mereka tahun ini. Konser dengan konsep serba 30 (30 tahun, 30 kota, dan 30 lagu) sejauh ini menjadi gelaran tour band terpanjang di Indonesia pasca pandemi.

Di luar rangkaian tour ini, Dewa 19 juga tampil di beberapa festival musik. Di penghujung tahun 2022, mereka menggelar konser bertajuk A Night At The Orchestra; sebuah pertunjukan band dengan menggandeng orkestra yang biasanya model konser seperti ini merupakan konser spesial. Penamaan konser ini, menurut Ahmad Dhani, terinspirasi dari album Queen, yakni A Night At The Opera. Katanya, ia ingin membudayakan menonton konser musik dengan balutan jas dan kebaya khas tontonan berkelas.

Baca juga:

Sebelum mengonsentrasikan diri di Pemilu 2024, Ahmad Dhani ingin menuntaskan rangkaian tour ini. Konsep unik, yakni menggandeng empat vokalis featuring, disambut meriah oleh para fans di berbagai kota. Apakah setiap kota selalu dengan formasi empat vokalis? Jawabannya belum tentu; tergantung orderan dan jadwal manggung para vokalis. 

Maklum, para vokalis Dewa 19 “hanya” bersifat featuring. Mereka masing-masing punya manajemen dan jadwal panggung sendiri-sendiri. Contohnya, Ari Lasso yang baru saja menunaikan konser bertajuk Kehidupan Ketiga di salah satu stasiun televisi swasta. Pun dengan Virzha yang baru saja merilis single-nya, Sandaran Hati.

Banyaknya vokalis yang bertengger di Dewa 19 kerap jadi bahan perbandingan. Generasi lawas biasanya keukeuh menganggap vokal Ari Lasso sebagai vokal terbaik di Dewa 19. Berbeda dengan generasi milenial yang lebih menikmati suara melengking Once. Setelahnya, bergabungnya Virzha dan Ello memberi warna tersendiri dalam musik Dewa 19. Lantas, siapakah yang paling tepat mengisi vokal dalam lagu-lagu Dewa 19?

Ari Lasso

Bagi Baladewa senior (kalau tidak mau disebut tua), Ari Lasso menjadi vokalis Dewa 19 yang tak tergantikan. Karakter vokal jernihnya tak dapat dipisahkan dari musik Dewa 19, terutama album Terbaik Terbaik yang katanya masterpiece Dewa 19. Lagu Cintakan Membawamu Kembali dengan vokal Ari Lasso sepertinya sudah terlalu erat menempel di kuping pendengar Dewa 19. Dengan iringan piano dari Pakdhe Dhani, lagu ini membawa nyawa dan selalu mampu menghipnotis pendengarnya.

Lagu Cukup Siti Nurbaya dan Restoe Boemi sepertinya terlanjur dicantoli vokal Ari Lasso juga. Ketika mendengar lagu ini dinyanyikan Ari Lasso, kita terbawa kembali ke tahun-tahun 90-an ketika album ini dikeluarkan. Kabarnya, ketika take vokal lagu Cukup Siti Nurbaya, Ari Lasso lumayan keteteran. Pasalnya, lagu ini cukup rumit dengan notasi yang rapat. Sulitnya lagu ini kelihatan ketika dibawakan secara live. Notasi lagu yang rapat lumayan membuat napas ngos-ngosan. 

Once

Once menjadi vokalis kedua pasca keluarnya Ari Lasso dari Dewa 19. Masuknya Once membawa angin segar bagi Dewa 19. Di album pertamanya di Dewa 19 (album kelima bagi Dewa 19), langsung mendapat sambutan yang luar biasa. Album Bintang Lima menjadi album terlaris Dewa 19. Banyak lagu hits di dalamnya seperti Roman Picisan, Dua Sedjoli, Risalah Hati, Separuh Nafas, dan lagu-lagu lainnya. Hampir semua lagu dalam album ini masuk setlist konser-konser mereka.

Siapa yang tak terpukau dengan lengkingan vokal Once? Vokalis yang konon susah bangun pagi ini punya lengkingan vokal yang gokil. Hebatnya, Ahmad Dhani mampu membuat musik yang cocok dengan vokal Once. Pentolan Dewa 19 ini memang terkenal jenius dalam memilih talenta dan juga membuat musik yang “kawin” dengannya. Roman Picisan sebagai tembang pembuka dalam album Bintang Lima sangat khas dengan vokal Once.

Dari banyaknya vokalis featuring Dewa 19, terkadang ada lagu yang hanya cocok dibawakan salah satu vokalis dan kurang cocok ketika dinyanyikan vokalis lain. Dalam hal ini, beberapa lagu Dewa 19 hanya cocok dinyanyikan oleh Once. Lagu Arjuna Mencari Cinta, misalnya, hanya cocok dinyanyikan dengan vokal melengking khas Once. Percobaan Ari Lasso membawakan lagu ini beberapa kali terdengar kurang bernyawa.

Lagu lainnya, Satu, juga terlanjur melekat dengan vokal Once sehingga hanya bisa dinyanyikan olehnya—menurut saya. Apakah Virzha dan Ello pernah membawakan lagu ini? Entahlah. Mungkin, jika mereka yang membawakan akan terdengar kurang “menggigit”.

Virzha

Virzha adalah vokalis termuda Dewa 19. Jebolan Indonesian Idol ini sudah lama “diinden” oleh Ahmad Dhani, bahkan sejak sebelum masuk kompetisi di RCTI itu. Lagi-lagi, soal yang beginian Ahmad Dhani selalu menunjukkan kejeniusannya.

Virzha mungkin memang ditakdirkan untuk mengisi kekosongan vokal Dewa 19 pasca keluarnya Once Mekel. Karakter vokal Virzha cocok dengan musik Dewa 19. Bahkan, ia bisa masuk ke kedua karakter vokalis sebelumnya. Ia mampu masuk dalam lagu-lagu Ari Lasso, juga mampu menembus vokalnya Once (walaupun di beberapa lagu chord-nya mesti diturunkan).

Beberapa lagu yang vokalnya diisi oleh Virzha bahkan bisa sedikit menggeser karakter vokal aslinya. Lagu Mahameru yang masuk dalam album Format Masa Depan ini lebih terasa “nyawanya” ketika dinyanyikan oleh Virzha. Daripada vokal Ari Lasso, vokal Virzha lebih mampu memberi warna pada lagu ini sehingga terdengar lebih dark dan warm hingga mampu membawa pendengar terpacu adrenalinnya untuk mendaki Gunung Semeru.

Lagu lainnya, Kirana, mendapat warna lain ketika dinyanyikan oleh Virzha. Dengan karakter serak-serak basah dan low frekuensinya, vokal Virzha mewarnai lagu ini dengan karakter baru. Di lagu Pangeran Cinta, Virzha sukses menggantikan isian vokal Once di bagian reff. Di lagu Dewi, Virzha pun mampu mengisi vokal dengan apik walaupun nadanya mesti diturunkan satu setengah—tak membuat kenikmatan mendengarkan lagu ini menurun. 

Ello

Marchello Tahitoe bukan orang baru dalam dunia musik. Penyanyi yang tenar dengan tembang Masih Ada ini merupakan anak dari penyanyi Diana Nasution. Entah mengapa dan bagaimana, tiba-tiba ia dilirik oleh Ahmad Dhani untuk masuk dalam squad featuring Dewa 19.

Bergabungnya Ello menimbulkan diskusi di kalangan Baladewa. Banyak yang menganggap bahwa Ello kurang mempunyai vokal yang berkarakter. Tapi, tak sedikit pula yang menganggap Ello yang “sedikit” punya karakter vokal rock sangat cocok dengan musik Dewa 19. Bahkan, menurut Dhani, Ello mampu mengisi karakter vokal Ari Lasso sementara Virzha lebih pas mengisi vokalnya Once.

Secara subyektif, Ello mungkin kurang punya karakter vokal yang menonjol untuk “disumbangkan” kepada musik Dewa 19. Hal ini karena tiga vokalis sebelumnya terlanjur mendominasi karakter vokal yang dibutuhkan oleh musik Dewa 19. Atau, mungkin juga karena Ello sudah terlanjur kondang sebagai solois dengan tembang-tembang nge-pop yang cukup hits.

Terlepas dari berbagai pandangan itu, Ello tetap mampu mengisi vokal Dewa 19 dengan apik. Lagu Tak Akan Ada Cinta Yang Lain dibawakannya dengan penuh penghayatan. Berdasarkan pengakuannya sendiri, lagu ini ternyata menjadi salah satu lagu favoritnya dari Dewa 19.

Lagu lain yang sering ia bawakan dan lebih punya nyawa ketika ia nyanyikan tak lain adalah Sudah. Walaupun secara status lagu ini milik Ahmad Band, lagu ini tetap milik Ahmad Dhani dan Ello membawakannya di atas panggung dengan baik.

Baca juga:

Formasi Dewa 19 dengan menggandeng vokalis featuring ini sepertinya belum pernah dilakukan grup musik lain di dunia. Ini adalah langkah brilian dan praktis. Keunggulannya terbukti ketika Dewa 19 menggelar konser 30 Tahun Berkarya dengan formasi empat vokalis (walaupun tidak selalu lengkap empat vokalis. Rangkaian konser yang ambisius ini seakan terasa ringan ketika disokong oleh empat vokalis.

 

Editor: Emma Amelia

Djoko Santoso
Djoko Santoso Kadang Main Musik Kadang Tidak

One Reply to “Mencari yang Paling Dewa dari Empat Vokalis Dewa 19”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email