Kadang Main Musik Kadang Tidak

Usai Ajang Pencarian Bakat, Lalu Apa?

Djoko Santoso

3 min read

Munculnya talenta-talenta baru di blantika musik Indonesia selalu membawa warna tersendiri. Musisi-musisi muda unjuk bakat dan karya melalui banyak cara, mulai dari merintis karier musik kecil-kecilan hingga ikut dalam berbagai ajang pencarian bakat.

Para musisi kerap menjadikan ajang pencarian bakat sebagai jalan pintas untuk mempromosikan bakat mereka. Pencarian bakat dinilai lebih menjanjikan dalam hal promosi daripada memakai cara konvensional, yaitu memproduksi karya dan mendistribusikannya sendiri.

Jika ditelusuri, ajang pencarian bakat sudah ada sejak dekade 50-an. Penyanyi legendaris Indonesia, Titiek Puspa, adalah salah satu jebolan ajang pencarian bakat pada masa awal kemunculan ajang ini. Tentu, ajang pencarian bakat saat itu berbeda dengan sekarang. Saat itu, media yang dipakai adalah radio. Radio yang tersedia saat itu baru RRI, siaran radio milik negara. Lagu-lagu yang dibawakan terbatas pada genre yang menguatkan identitas lokal.

Baca juga Identitas Banyuwangi dalam Musik Kendang Kempul

Setelah era RRI, muncul radio swasta yang punya format baru dalam penyelenggaraan ajang pencarian bakat, yakni lomba cipta lagu seperti. Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR). Salah satu musisi yang sukses lewat LCLR dan masih eksis hingga kini adalah Faris RM dengan tembang hitnya, Sakura.

Setelah radio, ajang pencarian bakat masuk ke era yang lebih modern, yaitu TV. Saluran saat itu hanyalah TVRI, lagi-lagi kanal informasi milik negara yang juga perpanjangan tangan dari RRI. Ajang pencarian bakat di era ini terbilang sukses karena saat itu TVRI sedang menjadi pusat informasi masyarakat. Semua penonton TV tidak punya pilihan selain turut menikmati siaran ajang pencarian bakat.

Ajang pencarian bakat di televisi menemukan titik pijak baru di milenium 2000. Banyak tercatat ajang pencarian bakat yang muncul seiring eksisnya stasiun TV swasta. Akademi Fantasi Indosiar (AFI) menjadi pembuka pencarian bakat di era modern. AFI pula yang menjadi pelopor penggunaan voting via SMS sebagai indikator pemenang kontes. Sistem voting ini banyak dikritik dalam penyelenggaraan pencarian bakat karena dinilai kurang fair.

Berselang setahun kemudian, muncullah Indonesian Idol yang tayang di RCTI. Acara ini masih bertahan hingga sekarang. Jebolan Indonesian Idol yang masih sangat eksis hingga kini adalah Judika. Ia bahkan sempat beberapa kali duduk di bangku juri.

Beberapa ajang pencarian bakat musik di era ini menawarkan format yang agak berbeda. Ada ajang pencarian bakat dalam formasi grup band seperti Dream Band, ada pula yang menggunakan genre selain pop. Salah satu jebolan Dream Band yang masih eksis hingga kini adalah Kotak, walaupun sudah mengalami beberapa kali ganti personel.

Penyelenggara pencarian bakat juga tak mau kehilangan momentum di bulan Ramadan. Bulan puasa yang penuh berkah menjadi wahana mencari talent lewat ajang pencarian bakat seperti Syair Ramadan. Uniknya, juri ajang ini tidak melulu dari penyanyi atau musisi. Jajaran ustaz juga ikut menjadi juri. Pencarian bakat serupa Syair Ramadan adalah salah satu upaya untuk mengangkat lagi lagu-lagu pop religi yang popularitasnya tengah meredup kala itu.

Baca juga:

Para finalis tentu banyak berharap dan menggantungkan masa depannya usai kompetisi pada industri musik. Alur yang mereka harapkan kurang lebih seperti ini: menjadi juara kompetisi, punya karya, dan dikontrak label. Namun, apa yang terjadi? Hal-hal itu tidak selalu bisa terwujud. Jika dihitung secara matematis, finalis yang kurang beruntung justru jumlahnya lebih banyak daripada finalis yang beruntung. Banyak di antara para finalis yang kurang beruntung tersebut yang seusai kompetisi seolah hilang begitu saja dari panggung musik.

Fenomena nasib kontestan ini seharusnya juga ikut dipikirkan oleh penyelenggara ajang pencarian bakat. Penyelenggara mesti punya tanggung jawab mengarahkan karier para kontestan seusai kompetisi. Dengan begitu, setidaknya para finalis mendapat sedikit jaminan masa depan karier yang lebih baik. Bagaimanapun, para finalis sudah berkontribusi menyukseskan acara pencarian bakat.

Tanggung jawab penyelenggara ajang pencarian bakat dapat dilaksanakan melalui hal-hal yang sifatnya menajerial. Misalnya, menawarkan kontrak kerja berupa show atau rekaman album kepada para finalis. Seandainya belum bisa merilis album penuh, penyelenggara dapat juga merilis album kompilasi yang melibatkan para finalis. Kalau mengikuti tren sekarang, penyelenggara juga dapat menawari finalis untuk merilis single. Cara-cara seperti ini akan sangat membantu para finalis untuk meniti karier musik pasca kompetisi.

Kembali ke pertanyaan awal, apakah pencarian bakat menjadikan orang cepat terkenal? Jawabannya bisa jadi iya. Setidaknya, dengan ikut dalam ajang pencarian bakat, para finalis pernah muncul di layar TV dan disaksikan banyak orang. Jam terbang tampil di muka khalayak luas tentu menguntungkan bagi orang yang memang ingin terjun di dunia performing arts seperti musisi.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah pencarian bakat bisa menjadi jalan kesuksesan? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh banyak variabel. Usai ajang pencarian bakat sebenarnya adalah saat kehidupan sebagai musisi yang sesungguhnya dimulai. Di tahap ini, akan mulai kelihatan siapa yang bertahan dan siapa yang tenggelam.

Kenali lebih banyak musisi legendaris:

Apabila dicermati, salah satu variabel kesuksesan mereka yang bertahan adalah karya. Finalis ajang pencarian bakat yang tetap eksis ini aktif dan konsisten menghasilkan karya yang disambut baik oleh para penikmat musik. Sementara itu, karya yang disambut baik oleh penikmat musik memerlukan dua kunci laris, yakni berkarakter kuat dan berjodoh dengan penikmatnya. Sebagus apa pun karya, jika tanpa kunci laris tersebut, maka akan sulit mempertahankan eksistensi sang musisi.

 

Editor: Emma Amelia

Djoko Santoso
Djoko Santoso Kadang Main Musik Kadang Tidak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email