Ibu dua anak, merdeka, dan berbahagia

Paus Fransiskus di Mata Netizen Indonesia

Katarina Retno Triwidayati

2 min read

Mungkin baik untuk kita mengingat kembali bahwa Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin tertinggi agama Katolik, ia juga memimpin negara kecil bernama Vatikan. Vatikan menjadi salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan tersebut ditandai dengan pembukaan misi diplomatik Apostolic Delegate di Jakarta pada 6 Juli 1947, dan berlanjut menjadi hubungan diplomatik resmi pada 25 Mei 1950.

Kunjungan Paus Fransiskus kali ini merupakan perjalanan apostolik ke Asia Pasifik. Empat negara yang akan dikunjunginya adalah Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Kunjungan Paus Fransiskus menjadi kunjungan Paus yang ketiga setelah Paus Paulus VI (1970) dan Paus Yohanes Paulus II (1989).

Teladan Kesederhanaan

Kesederhanaan Paus Fransiskus saat menjejakkan kaki di Indonesia tampaknya menjadi salah satu hal yang cukup menarik perhatian netizen. Bagaimana tidak, Paus datang dengan pesawat komersil air bus. Netizen Indonesia, yang sejak beberapa waktu terakhir ramai mengkritik anak Presiden yang kerap menggunakan jet pribadi, sontak membandingkan kesederhaan Paus dengannya.

Baca juga:

Selain itu, Paus Fransiskus juga menggunakan mobil Kijang Toyota Innova Zenix. Alih-alih menggunakan kendaraan yang lebih mewah, Paus justru naik mobil itu dengan santai. Ia duduk di samping sopir, membuka kaca jendela, dan melambai seraya tersenyum.

Apa yang diperlihatkan Paus sangat kontras dengan keseharian pesohor tanah air, baik selebritis maupun pemangku kebijakan. Meski ada silang pendapat bahwa kendaraan yang ditumpangi Paus tetaplah kendaraan mewah, sebenarnya kita bisa membuat perbandingan dengan melihat kedudukan Paus dan layanan yang dimintanya.

Jam tangan yang dikenakan Paus Fransiskus juga menjadi topik bahasan netizen. Netizen mengulik merk beserta harga jam tangan itu. Tentu saja hal itu dikomentari dan dihubungkan dengan perilaku konsumtif dan pamer kemewahan pejabat publik kita. Jam tangan Paus mungkin juga mematik ingatan netizen pada video figur publik yang melewati pemeriksaan bea cukai padahal membawa barang-barang mewah.

Pandangan Beragam Netizen

Pemberitaan tentang Paus Fransiskus, seperti pertemuannya dengan Jokowi, mendapat tanggapan yang ramai di media sosial.

Dalam unggahan reels katadatacoid yang merekam kedatangan Paus Fransiskus di Istana Kepresidenan, beberapa netizen mengomentari Presiden Jokowi. Akun @sevenfuturegils, misalnya menulis: “Mulyono cuma ngangguk-ngangguk doang (emoticon tertawa) ngerti bahasa inggris juga kaga.”

Tentu saja tidak ada yang salah jika seseorang menangkap sesuatu yang berbeda dari suatu hal. Tidak semua orang memilih fokus pada gesture Paus Fransiskus atau orang lain yang ada dalam reels tersebut. Tapi komentar terkait kemampuan berbahasa Inggris Presiden itu terlalu dangkal karena ditarik dari gesture Presiden saat bersalaman dengan Paus Fransiskus.

Baca juga:

Dalam unggahan Instagram Harian Kompas yang memperlihatkan Jokowi mengenalkan Prabowo pada momen pertemuannya dengan Paus, terdapat komentar yang sama. Akun @amrul.ridha menulis, “buset, pasti paus ketar-ketir jumpa raja jawa (emoticon api menyala)”. Komentar itu kemudian dikomentari lagi oleh akun @ridwanhpr yang menulis, “kira-kira Pak Mul juga mengenalkan pangerannya ga ya?”. Komentar netizen yang menggunakan istilah raja Jawa ini muncul karena pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

Sementara di unggahan Magdalene.id, pidato Bapa Paus dan kesederhanaannya disajikan secara menyeluruh. Terkait pidato yang disampaikan Bapa Paus, akun @yonas_saskirana menulis, “jangan terkecoh dengan bhineka tunggal ika, Indonesia sedang tidak baik baik saja pope”. Komentar tersebut secara tidak langsung mengapresiasi pernyataan Paus terkait semboyan bangsa kita. Namun, komenter itu sekaligus menggambarkan keresahan masyarakat terkait situasi akhir-akhir ini.

Kedatangan Paus Fransiskus ternyata menarik untuk diulas. Hal ini tidak hanya karena kedatangannya begitu bermakna bagi umat Katolik dan bangsa ini,  tapi juga betapa riuhnya sambutan netizen kita. Situasi-situasi sebelum kedatangan Bapa Paus membuat netizen memberikan komentar yang jika ditelisik tidak lagi berfokus pada informasi yang disajikan. Netizen menghubungkannya dengan kejadian sebelumnya, bersikap waspada, dan atau bahkan skeptis.

Katarina Retno Triwidayati
Katarina Retno Triwidayati Ibu dua anak, merdeka, dan berbahagia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email