Banyak orang menganggap hobi mendengar musik dan menonton film yang aku punya hanya membuang-buang waktu. Orang tuaku sendiri juga sering mengkritik hobiku ini. Mereka menganggap aktivitas tersebut tidak efektif dan malah mengalihkan konsentrasi.
Selama ini aku selalu mendengarkan musik sambil belajar. Tapi entah kenapa aku selalu dimarahi Papa saat ia melihatku belajar sambil menggunakan earphone. Katanya nanti aku jadi tidak fokus. Setiap Papa berkomentar seperti itu, aku diam saja. Tapi dalam hati aku tahu benar bahwa metode belajar setiap orang itu berbeda. Musik selalu membantuku untuk fokus dan lebih santai.
Baca juga:
Kekagumanku terhadap Musik
Musik juga menambah wawasanku. Ada banyak musisi yang membuatku terinspirasi. Awalnya aku mengenal musik rock dan metal dari Papa. Karena senang, aku kemudian mencari tahu lebih banyak tentang band-band yang aku dengarkan sejak kecil, seperti Iron Maiden, band heavy metal yang lagunya terdengar keras dan berisik. Tapi di balik itu, anggota Iron Maiden sangat berbakat. Bruce Dickinson, vokalis utama dari band tersebut dikenal sebagai polymath, dia juga dapat menerbangkan pesawat dan seorang atlet anggar. Aku kagum saat pertama kali mengetahui hal itu. Banyak peristiwa sejarah yang diceritakan oleh Iron Maiden melalui lagu-lagunya.
Kecintaanku pada musik menjadi semakin besar saat pandemi. Sebagai pelajar, selama pandemi aku harus menggunakan gadget untuk belajar dari rumah. Dari situ aku mulai mengenal Spotify. Di sana aku mengeksplor banyak musik. Dari sana pula aku mengenal Lana Del Rey, penyanyi perempuan yang genre musiknya sangat luas. Suaranya saat menyanyi sangat lembut dan indah. Sejak saat itu, Lana menjadi penyanyi nomor 1 yang lagu-lagunya paling sering kudengarkan di Spotify. Setelah mendengarkan lagu-lagu karya Lana, aku jadi sadar betapa kerennya musisi yang bisa merangkai kata-kata menjadi lagu yang sangat indah, sampai-sampai membuat para pendengarnya seakan ikut merasakan apa yang diceritakan dalam lagunya.
Baca juga:
Film-Film yang Mengubahku
Saat tidak mendengar musik, aku mengisi waktu dengan menonton film. Aku memang menonton film selagi bersantai di kasur. Namun, bukan berarti film yang kutonton itu sekadar hiburan yang tidak menambah ilmu. Sebagian besar film yang sudah kutonton berhasil mengubah cara pandangku terhadap banyak hal.
Film-film buatan Christopher Nolan membuatku penasaran apakah peristiwa yang terjadi di dalamnya benar-benar terjadi di kehidupan nyata atau tidak. Seperti waktu satu jam di Planet Miller sama dengan 7 tahun di Bumi dalam film Interstellar.
Gilmore Girls memberikan contoh bahwa seorang gadis yang pintar dan berwawasan luas pun bisa melakukan kesalahan yang sangat bodoh dengan sadar.
Seri Attack on Titan yang awalnya kukira hanya menceritakan tentang perang melawan titan ternyata menceritakan hal-hal yang jauh lebih besar. Banyak sekali contoh perbuatan jahat manusia dalam film ini.
Salah satu romcom favoritku, 10 Things I Hate About You mengajarkanku bagaimana seseorang bisa mempunyai kepribadian yang berbeda dari orang lain dan ia berani menjadi dirinya sendiri tanpa merasa rendah diri. Karakter favoritku dari film itu adalah Kat Stratford. Kepribadiannya yang tidak suka melakukan apa yang orang lain harapkan membuatku mengubah sikapku juga. Aku yang awalnya takut untuk mengatakan tidak kepada orang, kini jadi lebih berani untuk menolak mereka. Dan aku tahu bahwa itu tidak salah. Beberapa sifat dari Kat Stratford ini juga ada yang tidak baik, tapi aku mengagumi kepribadiannya yang berani mengutarakan pendapat.
Film-film Studio Ghibli buatan Hayao Miyazaki juga sangat aku sukai. Bukan hanya karena artstyle-nya yang bagus, tetapi juga karena karakter-karakter dari film itu dapat memberi contoh sifat yang baik.
Beberapa film dari Studio Ghibli yang paling aku sukai antara lain Spirited Away, Whisper of The Heart, dan Castle In The Sky. Film-film itu membuatku teringat akan masa kecilku dan rasanya ingin sekali kembali ke masa lalu. Yang membuat film-film dari Studio Ghibli lebih bagus lagi adalah lagu-lagunya. Saat tidak ada kesempatan untuk menonton fimnya, aku biasanya mendengarkan lagu-lagu dari filmnya. Joe Hisaishi adalah komposer yang selalu membuat soundtrack untuk film-film dari Studio Ghibli. Lagu-lagunya yang indah pun semakin membuat filmnya terasa magis.
Baca juga:
Terkadang aku merasa sedih ketika sudah menyelesaikan sebuah film atau seri. Ingin sekali rasanya melihat kelanjutan dari cerita mereka setelah filmnya berakhir. Meskipun lawan sudah kalah dan karakter utama mendapatkan akhir yang bahagia, sedih rasanya jika film yang ditonton dengan bersemangat dan rasa penasaran akhirnya tamat. Karena itu, aku suka sekali menonton ulang film yang bagiku sangat bagus atau saat aku kangen dengan film itu.
Aku pernah dimarahi karena menonton The Chronicles of Narnia berulang-ulang. Tidak menambah ilmu katanya. Dulu aku diam saja, tetapi sekarang aku pasti akan menjawab bahwa menonton ulang film itu bisa membuatku menangkap detail-detail yang sebelumnya tidak kusadari. Plot film yang sebelumnya membuatku bingung akhirnya jadi lebih bisa kupahami setelah menonton ulang. Walaupun terkadang film yang kutonton ulang tidak membuatku menangkap detail baru, aku tetap senang karena bisa menonton film itu lagi. Aku senang sekali ketika bisa merasakan perasaan yang dulu kudapat saat menonton film itu lagi.
Memang, dalam kehidupan sehari-hari wawasan yang aku dapat itu tidak semua bisa kutunjukkan melalui perbuatan. Namun, cara berpikirku menjadi berbeda dari sebelumnya dan aku merasa lebih memahami banyak hal. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam belajar. Bagiku, film dan musik adalah teman belajar terbaik.
Editor: Prihandini N
Tulisan yang ringan dan enak dibaca sesuai dengan umur penulisnya. Pembaca dapat mendeskripsikan apa yang dituliskannya sesuai dengan aktivitas yang dilakoni sehari². Tetap berkarya dan terus berlatih menulis! Semangat…
you are really great, Zu..really cool, you always make me proud of you. you never give up to face all this, and you are a strong child. i hope i can be as strong as you hehe. terus berkarya ya Zu, aku gaakan berhenti support usaha kamu, apalagi baru baru ini kamu nulis artikel yang bener bener mewakili perasaan beberapa orang orang, terutama aku..semangat terus Zuwi, berkarya selagi muda.