Kesederhanaan Bunda Corla dan Filosofi Stoikisme

Indah Amelia

2 min read

Sosok Bunda Corla banyak dibicarakan di sosial media. Kesederhanaannya bagaikan angin segar di tengah gempuran para influencer yang gemar pamer kesuksesan dan kekayaan instan. Bunda Corla bukanlah selebriti aktif. Ia bukan orang penting di Indonesia. Namun, banyak orang menanti kehadirannya. Perempuan 48 tahun itu sering membagikan keseharian melalui siaran langsung Instagram. Ia membagikan momen dari bangun tidur hingga bekerja. Lantas, apa yang membuat Bunda Corla mendapat atensi besar dari warganet?

Bunda Corla adalah mantan artis yang saat ini tinggal di Jerman. Kini Bunda Corla bekerja di salah satu restoran cepat saji. Dalam siaran langsungnya, tak ada kegiatan yang terlalu serius, tetapi hal ini justru menghibur. Aktivitas sederhana Bunda Corla ternyata menularkan kebahagiaan kepada orang lain

Setelah saya ikut bergabung di dalam siaran langsungnya, ada hal yang membuat saya paham mengapa banyak masyarakat menikmati aktivitas sederhana yang dilakukan Bunda Corla. Setiap ucapan yang keluar dari dirinya, ternyata terselip hal konyol yang bisa membuat tertawa.

Bahagia dengan Menjadi Sederhana

Dari kegiatan-kegiatannya, ia terlihat sangat menikmati hidupnya. Di usia yang tidak muda lagi, Bunda Corla pernah membagikan cerita bahwa ia sangat menikmati kehidupannya saat ini. Menikmati kehidupan tidak harus selalu mewah. Bisa saja ada hal-hal kecil yang membuat orang merasa bahagia.

Kesederhanaan Bunda Corla dalam menikmati kebahagiaan hidup mengingatkan saya pada konsep stoikisme, yakni filosofi yang berkaitan dengan kebahagiaan hidup dan bagaimana menghindari pikiran-pikiran stres dan jenuh. Pemahaman ini mengajarkan kita untuk tidak mempedulikan hal yang tidak dapat kita kendalikan, seperti opini orang lain.

Baca juga:

Prinsip stoikisme adalah dikotomi kendali. Ada hal-hal dalam hidup ini yang bisa kita kendalikan dan tidak bisa kita kendalikan. Kita hanya bisa mengendalikan opini, persepsi, keinginan, tujuan, dan segala sesuatu yang berasal dari pikiran dan tindakan kita sendiri. Sesuatu di luar kehendak kita, tak akan bisa kita kendalikan. Kita tak bisa mengendalikan opini orang lain, reputasi, kesehatan, kekayaan, kondisi kita saat lahir, dll.

Epictetus, tokoh filsafat stoikisme, mengatakan dalam buku Enchiridion:

“Hal-hal yang berada di bawah kendali kita bersifat merdeka, tidak terikat, tidak terhambat; tetapi hal-hal yang tidak di bawah kendali kita bersifat lemah, bagai budak, terikat dan milik orang lain. Karenanya, ingatlah, jika kamu salah mengira hal-hal yang bagaikan budak bersifat bebas, dan hal-hal yang merupakan milik orang lain sebagai milikmu sendiri, maka kamu akan meratap, dan kamu akan selalu menyalahkan para dewa dan manusia.”

Sederhananya, kita tidak akan merasa kecewa ketika kita tidak mempedulikan hal yang tidak dapat kita kendalikan, seperti opini atau tindakan orang lain. Kebahagiaan sejati akan datang dari hal-hal yang bisa dikendalikan, yaitu tindakan dan opini kita sendiri.

Fokus kepada Diri Sendiri

Hal tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan Bunda Corla. Ia hanya fokus untuk membuat dirinya bahagia. Bunda Corla selalu merasa cukup dengan apa yang ia miliki sekarang. Kebahagiaan itu sendiri muncul dari rasa bersyukur.

Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan hanya datang dari dalam. Artinya, kita tidak bisa menggantungkan kebahagiaan pada hal yang di luar kendali kita.

Setelah saya pikir kembali, Bunda Corla yang dulunya merupakan artis, memilih untuk pindah ke Jerman. Ia meninggalkan semua status sosial dan popularitasnya kemudian memilih untuk tinggal di negara orang. Hingga saat ini, ia sangat menikmati hidupnya yang sangat sederhana. Bunda Corla tidak mempedulikan opini orang lain terhadap dirinya. Ia tetap menjadi dirinya sendiri.

Baca juga:

Selain itu, hal yang membuat saya berpikir bahwa Bunda Corla menerapkan ilmu stoikisme adalah, dia tidak menggantungkan kebahagiaannya pada kekayaan. Seperti yang kita ketahui, saat ini Bunda Corla memiliki popularitas yang sangat tinggi. Akan mudah sekali baginya jika ingin menghasilkan banyak uang dan hidup mewah.

Namun, Bunda Corla lebih memilih untuk tetap hidup sederhana dan tidak mengambil keuntungan dari popularitasnya. Opininya yang kuat untuk tetap menjadi diri sendiri membuatnya merasakan kebahagiaan sejati.

Contoh lain yang mengarahkan Bunda Corla menerapkan ilmu stoikisme adalah, ia tidak membaca komentar dalam siaran langsungnya. Aneh bukan? Ia jarang sekali membaca komentar siaran langsung. Ia hanya sibuk melakukan kegiatannya sendiri. Artinya, Bunda Corla tidak terlalu mementingkan komentar orang lain. Ia lebih memikirkan dirinya sendiri.

Memang sudah seharusnya kita hidup berdasarkan pilihan diri sendiri dan tidak mendengarkan orang lain, kecuali untuk kritik dan saran yang bisa membangun diri sendiri agar menjadi lebih baik. Simpelnya, mari kita jalani hidup dengan cara kita sendiri supaya kita bisa merasakan bahagia yang mendalam.

Kita perlu menerapkan prinsip stoikisme dalam kehidupan kita sendiri, sebab prinsip ini akan membuat kita lebih mudah untuk bersyukur. Selain itu, nilai-nilai dalam stoikisme dapat membantu kita untuk menghadapi masalah. Dengan menerapkan prinsip stoikisme, kita bisa lebih tenang dan bahagia dalam menjalani hidup.

Memang sejatinya hidup kita tidak pernah jauh dari orang lain. Namun, bukan berarti kita harus mengendalikan hal-hal di luar diri kita. Semakin kita berusaha untuk mengendalikan hal di luar kendali kita, kita akan semakin merasa kecewa. Kita harus memaksimalkan hal yang dapat kita kontrol dan meminimalisasi hal yang tidak dapat kita kontrol. Jadi, fokuslah pada apa yang bisa kita kontrol, yaitu diri sendiri.

Indah Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email