cerpen
Ketua Asosiasi Perempuan mendengarkan lantunan musik dari gramofon tuanya. Dia berdansa sendirian seperti tidak butuh siapa pun dalam hidupnya. Suami Nyonya...
Di menit pertama, sunyi terasa begitu berat—bukan sunyi yang hening dan menenangkan, tapi sunyi yang mencekik, seperti udara yang mendadak hilang....
Kokok ayam sudah terdengar dari desa di utara, tetapi pertempuran yang berlangsung sejak dini hari tadi belum juga selesai. Dia masih...
Sudah sejak tiga tahun lalu, Dawir tak pernah sekali pun menginjakkan kaki di rumah sepupunya, Mirna. Namun, sore itu kakinya melangkah...
Leher Sadat yang berkeringat. Juga gemetar tangannya setiap kali Sigi meneriakinya membuatku protes dan merasa cara itu keterlaluan. Tetapi Sigi hanya...
Sekelompok pemuda tengah mengaso dan berbincang di sebuah warung kopi. Nagorei, salah satu dari lima pemuda itu, menyeruput kopi hitamnya sampai...
Daun pintu berbunyi kencang. Pasangan suami istri itu tampak menjualbelikan perkelahian dengan tunai. Napas istrinya tersengal-sengal oleh embusan kekecewaan. Terduduk di...
Apa kau punya kaki? Pernahkah kau membayangkan jika kau tak punya? Aku pernah. Kala itu umurku masih sepuluh. Aku yang masih...
“Satu bab selesai malam ini,” begitu kataku tetiba malam kepada Nisa, kawan akrabku sekelas Ilmu Sejarah. Selama ini, ia jua paling...
Suryo menyerahkan beberapa gepok uang yang telah ia kumpulkan susah payah. Hampir tiga tahun Suryo kerja tak kenal waktu demi melunasi...