Empirical? Nah, vibes only.

Serentak Tertunda

Adrian Janitra Putra

1 min read

Indonesia kembali menunjukkan keunggulannya dalam menciptakan konsep yang inovatif dan unik: serentak tapi tertunda. Jika dulu kata “serentak” berarti dilakukan bersama-sama dalam satu waktu, kini di era kepemimpinan Prabowo, “serentak” mendapatkan makna baru yang lebih fleksibel—yaitu berjalan bersama dalam ketidakpastian.

Ya, ini adalah fakta tentang seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun Anggaran 2024 yang seharusnya berlangsung dengan serentak, dan serentak pula mengalami penundaan. Ribuan pelamar yang telah menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya untuk mengikuti proses seleksi kini harus menerima kenyataan bahwa jadwal yang diumumkan tidak lebih dari sebuah ilusi administratif. Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali, hingga akhirnya masyarakat mulai bertanya-tanya: apakah ini kompetisi menjadi ASN atau kompetisi siapa yang paling sabar?

Baca juga:

Awalnya, mereka dijanjikan akan diangkat bertahap mulai Maret 2025. Tapi, seperti plot twist sinetron yang sudah bisa ditebak, pemerintah justru menundanya hingga Oktober 2025 dan Maret 2026. Artinya, mereka harus bersiap menjalani hidup dalam ketidakpastian yang lebih lama. Logikanya sederhana: seleksi 2024, pengangkatan… 2026! Kalau ini bukan bentuk inovasi birokrasi tingkat tinggi, lalu apa?

Penundaan ini, tentu saja membawa kebanggaan tersendiri bagi pemerintahan Prabowo yang telah melewati lebih dari 100 hari masa jabatannya. Inilah bukti bahwa janji untuk membawa perubahan telah ditepati—perubahannya adalah bahwa tidak ada yang pasti, bahkan dalam urusan birokrasi.

Dalam upaya meningkatkan daya saing global, Indonesia kini tidak hanya mempersiapkan PNS dan PPPK yang cerdas dan berintegritas, tetapi juga yang memiliki daya tahan mental luar biasa menghadapi ketidakpastian dari sistemnya sendiri.

Sementara itu, rakyat dibiarkan menebak-nebak, seperti permainan tebak gambar yang tidak pernah selesai. “Besok pengumuman?” Salah. “Minggu depan?” Mungkin. “Bulan depan?” Bisa jadi. “Tahun depan?” Nah, itu baru kemungkinan besar! Inilah salah satu strategi high-level governance yang mungkin akan diajarkan di sekolah-sekolah administrasi publik: bagaimana membuat kebijakan yang bisa serentak menyusahkan banyak orang dalam satu waktu.

Di tengah polemik ini, ada satu fakta menarik: Indonesia kini makin dekat dengan keunggulan administratif ala negara-negara maju. Jika Jerman terkenal dengan ketepatan waktunya, Indonesia kini bisa menjadi pionir dalam seni penundaan yang sistematis.

Kalau Jepang terkenal dengan efisiensi birokrasi, Indonesia justru unggul dalam menciptakan suspense administratif. Tak heran, banyak pihak berpendapat bahwa birokrasi Indonesia sebenarnya cocok menjadi bagian dari industri perfilman, karena alurnya penuh dengan plot twist yang mengejutkan.

Namun, tidak semua orang melihat ini sebagai masalah. Beberapa pendukung garis keras pemerintah justru melihat ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang. “Ini melatih ketahanan bangsa!” kata mereka. “Dengan begini, kita membentuk PNS dan PPPK yang tahan banting, siap menghadapi segala situasi, bahkan jika sistemnya sendiri tidak jelas!” Sebuah pemikiran yang revolusioner.

Di sisi lain, publik semakin bertanya-tanya: jika mengurus CASN saja bisa serentak berantakan seperti ini, bagaimana dengan proyek-proyek besar lainnya? Bagaimana dengan rencana pemerintahan Prabowo yang berjanji membawa stabilitas dan kemajuan? Apakah nantinya kebijakan-kebijakan lain juga akan serentak ditunda sesuai dengan tradisi baru ini?

Untuk saat ini, satu hal yang pasti: penundaan pengangkatan CASN tahun anggaran 2024 telah menjadi monumen administratif yang tak tertandingi. Ia bukan sekadar keterlambatan, tetapi sebuah masterpiece dari sistem yang terus berkembang tanpa batas, membawa rakyat pada sebuah perjalanan panjang penuh kejutan—serentak, tentu saja.

 

 

Editor: Prihandini N

Adrian Janitra Putra
Adrian Janitra Putra Empirical? Nah, vibes only.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email