Semarak Tradisi Penutup Ramadan di Gresik

Nuryum Saidah

2 min read

Di pengujung Ramadan, tepatnya pada sepuluh hari terakhir, ada event istimewa di Kota Gresik. Masyarakat Gresik melestarikan warisan nenek moyang dan meneruskan nilai-nilai yang ada di dalamnya dengan menyelenggarakan event tradisi itu setiap tahunnya sejak ratusan tahun lalu.

Berikut ini adalah beberapa acara tahunan di akhir Ramadan khas Gresik. Siapa tahu, mungkin suatu saat nanti Anda bisa mengunjunginya.

Baca juga:

Kolak Ayam

Tradisi ini diselenggarakan di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar. Asal-usulnya menarik; sekitar tahun 1500-an, Sunan Dalem, putra Sunan Giri yang menyebarkan agama Islam di Gumeno, tiba-tiba jatuh sakit. Untuk mengobati sakitnya, beliau mengonsumsi makanan berbahan ayam yang dimasak dengan berbagai jenis rempah-rempah seperti jinten, kelapa, dan gula merah. Kemudian, Sunan Dalem pun kembali sehat.

Sejak saat itu, kegiatan membuat kolak ayam terus dilakukan masyarakat Gumeno setiap malam dua puluh tiga di bulan Ramadan. Yang menarik dalam tradisi kolak ayam ini adalah keseluruhan proses persiapan hingga pembuatannya dilakukan oleh bapak-bapak. Tradisi memasak kolak ayam ini berpusat di Masjid Jami’ Gumeno dengan menggunakan tungku dan kayu bakar karena masyarakat Gumeno melestarikan cara pembuatan kolak ayam seperti yang dilakukan oleh Sunan Dalem dulu.

Biasanya, kolak ayam tidak dimakan dengan nasi, tapi dimakan dengan ketan. Anda yang tertarik melihat tradisi ini bisa sekaligus menikmati kolak ayam. Ta’mir masjid sudah menyiapkan ribuan porsi kolak ayam untuk seluruh masyarakat Gumeno dan sekitarnya yang hadir di masjid.

Kini, tradisi kolak ayam sudah menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Gresik. Penyelenggaraannya lebih ramai dan meriah dengan dihadiri Bupati, Cak dan Yuk Gresik, serta tokoh-tokoh masyarakat Gresik.

Malam Selawe

Malam Selawe dalam bahasa Indonesia berarti “malam dua puluh lima”. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setiap tanggal dua puluh lima Ramadan. Berawal dari kebiasaan masyarakat Giri beriktikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan, lama-kelamaan daerah sekitar Masjid Ainul Yakin atau Masjid Sunan Giri semakin ramai dengan orang berjualan untuk memenuhi kebutuhan orang yang sedang beriktikaf di masjid.

Kini, Malam Selawe semakin ramai dengan ribuan penjual yang berjejalan di area makam Sunan Giri hingga sepanjang Jalan Sunan Giri. Peziarah dari berbagai tempat biasanya akan memanfaatkan momen ini untuk mengunjungi makam Sunan Giri. Sementara itu, warga sekitar Giri dan Gresik memanfaatkan momen ini untuk membeli berbagai kebutuhan hari raya.

Acara Malam Selawe mulai ramai sejak sore dan akan semakin ramai setelah salat tarawih hingga subuh. Tak hanya masyarakat Giri, warga dari luar Giri banyak juga yang menggelar dagangannya di sini. Sepanjang Jalan Sunan Giri penuh dengan orang-orang yang berbelanja atau hanya berjalan-jalan saja. Kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa melintas di sepanjang jalan itu.

Setelah subuh, sepanjang Jalan Sunan Giri akan langsung terlihat lengang. Lapak para penjual sudah tutup. Mereka berpindah tempat berjualan ke Pasar Gresik.

Pasar Bandeng

Acara tahunan ini merupakan warisan dari Sunan Giri. Pasar Bandeng dilaksanakan pada malam dua puluh sembilan bulan Ramadan, berpusat di Pasar Gresik dan sepanjang Jalan Samanhudi.

Masyarakat Gresik dan sekitarnya memanfaatkan acara ini untuk mendapatkan ikan bandeng berbagai ukuran dengan harga yang menyesuaikan ukuran ikan bandeng. Semakin besar bandeng, harganya akan semakin mahal.

Biasanya, ikan bandeng yang dijual berasal dari panen para petani tambak di daerah Mengare, Kecamatan Manyar. Bandeng Mengare terkenal memiliki rasa yang lebih gurih daripada bandeng dari daerah lain.

Pasar Bandeng juga telah diresmikan sebagai agenda tahunan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Bupati Gresik mengadakan beberapa kegiatan penyemarak di dalamnya, misalnya kontes ikan bandeng, lelang ikan bandeng, dan kontes olahan ikan bandeng. Petani tambak yang membawa bandeng dengan ukuran terjumbolah yang akan memenangkan kontes ikan bandeng.

Pasar Bandeng tidak hanya menjual ikan bandeng saja. Para penjual yang berjualan di Malam Selawe akan berpindah tempat ke Pasar Gresik untuk mengikuti Pasar Bandeng ini. 

Acara ini pernah tidak terselenggara saat pandemi Covid. Tentu, bagi masyarakat Gresik, bulan Ramadan kurang lengkap tanpa diselenggarakannya Pasar Bandeng.

 

Editor: Emma Amelia

Nuryum Saidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email