Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Penulis novel Jatuh ke Angkasa (Pastel Books, 2018) dan Anyelir untuk Alyssa (Pastel Books, 2017).

Brianna dan Bottomwise: Petualangan Mencari Gitar yang Hilang

Nabilla Anasty Fahzaria

2 min read

Novel pertama yang saya baca sampai selesai pada awal 2023 adalah Brianna dan Bottomwise. Hal ini merupakan pencapaian yang cukup bagus dari apa yang saya rencanakan dalam resolusi membaca di tahun yang baru ini. Apa Anda juga kerap memiliki resolusi buku bacaan setiap awal tahun?

Saya tertarik membeli novel bersampul merah ini karena beberapa hal: Pertama, novel ini merupakan buah karya Andrea Hirata. Siapa pula yang tidak kenal Andrea Hirata? Ia adalah sastrawan Indonesia yang brilian dan otentik, punya ciri khas tersendiri. Andrea tidak ikut-ikutan arus. Ia malah menciptakan arus berkaryanya sendiri dengan menciptakan latar dan tokoh yang selalu berkaitan erat dengan kampung halamannya, tanah Melayu.

Kedua, novel ini mengangkat tema besar seputar musik dengan premis cerita yang unik, yakni mencari gitar Vintage Sunburst 1960 milik John Musiciante, gitaris rock terkenal asal Amerika Serikat, yang hilang dicuri maling. Rasanya jarang sekali penulis Indonesia mengangkat tema musik dan kriminal seperti ini. Dengan melibatkan detektif privat, Bottomwise, yang kemudian merekrut seorang staf bernama Brianna, petualangan mencari gitar yang hilang pun dimulai.

Pertama-tama, Andrea mengajak kita untuk mengenal John Musiciante, seorang gitaris rock yang digambarkan sebagai filsuf musik yang genius. Dengan detail rambut panjang bergelombang, kemeja kedodoran, serta badan tinggi kurus, rasanya deskripsi visual ini mengarah pada musisi John Frusciante, gitaris band Red Hot Chilli Peppers yang keren banget itu, lho! Ini agak out of the box, tapi rasanya saya tidak menyangka John Frusciante kembali lagi kepada band yang membesarkan namanya itu setelah sebelumnya mencampakannya.

Jadi, karena lumayan menyukai band Red Hot Chilli Peppers, sosok John Musiciante dalam novel ini begitu dekat dengan saya. Apalagi Andrea juga memberi judul pada salah satu bab awal dengan “Californication” yang mana judul bab itu adalah salah satu judul lagu Red Hot Chilli Peppers. Gitaris genius itu kehilangan gitar kesayangannya di stasiun pengisian bahan bakar. Mobilnya dibobol maling. Musiciante pun depresi dan mengadakan sayembara untuk menemukan gitar itu. Brianna dan Bottomwise pun dikerahkan untuk mencarinya.

Gitar Vintage Sunburst 1960 yang telah ditandatangani Jimi Hendrix itu mengarungi perjalanan yang sangat-sangat-sangat panjang.

Gitar itu tiba di tangan Ameru, bocah SMP yang berbakat bermain musik di Jakarta. Kakaknya yang pulang dari pesiar membelikan gitar bekas itu di pasar loak dan membawakan gitar ajaib itu kepadanya. Nahas, belum lama dipakai, gitar itu pun raib. Di Sumatra, seorang anak yang genius dalam bermusik bernama Alma berjumpa dengan cinta pertamanya, gitar milik Frusciante yang ia beli di Toko Barang Bekas Marjoli. Nahas pula, bapaknya yang penjudi menjual gitar kesayangan Alma itu untuk membayar utang.

Pembaca akan berjumpa dengan pemuda bernama Arsyad Amrullah bin Ahmadin Soelaiman yang disebut juga sebagai Sadman. Bersama teman-temannya, ia membentuk grup Orkes Melayu. Obsesi Sadman itu tidak dibarengi dengan keterampilan bermain musik yang memadai. Meski begitu, Sadman terus bermimpi jika suatu saat nanti grup musiknya akan dikenal. Sadman pulalah yang kelak akan menemukan dan mengembalikan gitar ajaib itu kepada pemiliknya. Pada awalnya, ketika ia berjumpa dengan gitar Musiciante, ia pikir gitar itu adalah gitar pembawa sial. Namun, ia segera tahu dan berperang dengan mengandalkan kejujuran demi melawan orang-orang licik yang ingin mendapatkan duit segepok dari penemuan gitar legendaris itu.

Dalam kisah petualangan seputar musik ini, Andrea juga menambahkan beberapa karakter pendukung, seperti The Terong Brothers yang bertugas mencari gitar yang hilang di Sumatra, seorang dukun yang membantu membuang sial dari gitar Musiciante, dan Pak Mu, orang tua linglung yang memiliki memori masa lalu dengan gitar itu. Masih ada beberapa karakter lagi yang belum saya sebutkan, tapi itu semua cukup menarik untuk menjadi bumbu cerita dalam novel Brianna dan Bottomwise ini.

Satu hal yang saya selalu senangi dari Andrea adalah ia selalu berhasil membuat sesuatu terasa hidup. Dalam novel ini, gitar Vintage Sunburst 1960 itu digambarkan seolah-olah memiliki “nyawa” dan betapa ironinya bahwa gitar milik legendra rock dunia itu diperlakukan dengan keji di tangan orang-orang amatir.

Saya paling senang dengan hubungan antara Brianna dan Bottomwise sebagai atasan dan bawahan detektif. Ada romantisme, pesimisme, dan petualangan unik yang keduanya suguhkan selama mereka berkeliling Amerika Serikat demi mengunjungi kota-kota musik. Chicago adalah musik blues dan Nashville adalah musik country.

Hubungan antara Brianna dan Bottomwise yang unik serta rangkaian cerita karakter orang-orang sederhana dari tanah Sumatra merupakan sebuah paradoks yang berbenturan namun indah. Ada kesepian, kebaikan, ironi, dan kemarahan yang coba Andrea tuangkan dalam karya ini.

Ada satu kutipan yang saya beri highlight dalam novel ini:

Kejujuran adalah sifat paling baik di dunia ini, sekaligus paling brutal.” – (halaman 151).

Novel pertama dari dwilogi Brianna dan Bottomwise yang terbit pada Juni 2022 ini merupakan karya yang refreshing dan tidak neko-neko. Di bagian akhir, Andrea juga membocorkan gambaran umum tentang kelanjutan novel dwilogi ini yang akan lebih menceritakan kelanjutan kisah Ameru dan Alma, Pak Mu, Sadman dan grup orkes Melayunya.

Dengan gaya santai dan celutukan-celutukan khas Andrea, novel setebal 361 halaman ini akan menambah referensi bacaan Anda menuju khazanah membaca karya sastra dalam negeri lebih luas lagi.

***

Editor: Ghufroni An’ars

Nabilla Anasty Fahzaria
Nabilla Anasty Fahzaria Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Penulis novel Jatuh ke Angkasa (Pastel Books, 2018) dan Anyelir untuk Alyssa (Pastel Books, 2017).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email