Foto-Foto yang Dirawat oleh Facebook
Kita sudah tak menyimpannya
kotak memori telah penuh saja
menghapus memori di kepala
segala ingat menjadi ingat segala
ingat segala menjadi segala lupa
kenangan satu-satu beruntun hilang
mengisi recycle bin, segera dihapus permanen
“apakah kamu yakin?” ujarnya intimidatif
sedang kepalaku yang lupa, diam saja
memang ada beberapa kenang
yang tak akan lekang
tentang waktu yang membawanya
makin menyelusup.
(2022)
–
Di Sebuah Gerbong Kereta Ekonomi
Dan kita menikmati tiap goncang
di gerbong ekonomi nomor tiga
di bangku paling belakang
kau bersenandung dengan
lagu-lagu berbahasa asing
sedang aku tenggelam dalam
perbincangan Foucault tentang diri
meditasi, epimelesthai sautou
sesuatu yang cukup rumit
sepanjang jalan
sawah-sawah tak dijamahi petani
tampak di sebuah jendela sunyi
tak ada traktor hari ini
tak ada padi hari ini
kekhawatiran yang selalu datang
di kepala mereka yang gamang
yang ingin cerita dan teriak
tak ada traktor hari ini
tak ada cangkul hari ini
dan kita menikmati tiap goncang
di gerbong ekonomi nomor tiga
di bangku paling belakang
di lagu-lagu asing
di diri yang kian bising.
(2022)
–
Foto Langit dari Jembatan Penyeberangan.JPEG
Langit luas
sedang kita begitu upil
hidup berdesak-desak
belaga besar dahalmah kecil
kadang kita mengeras—mengegas
memadati ruang hidung—ruang hidup
berkeras hati—berbesar kepala
langit luas
jalan raya sempit
jembatan apalagi
lalu apatah lagi
dengan lubang hidung
dan kita yang begitu
sangat upil.
(Margonda, November 2021)
–
Pementasan Wayang
Nonton pagelaran wayang
sama seperti
menyaksikan kehidupan
penuh dramaturgi
dan kepala kita
selalu dipenuhi tanya:
“Siapa sih dalangnya?”
(2022)
–
Yang Tersisa dari Kita
Yang tersisa dari kita
adalah tubuh
yang runtuh
adalah tanah
yang bernanah
yang tersisa dari kita
adalah batu
yang membatu
segala sisa dari kita
adalah tiada
yang pernah ada.
(Depok, 2023)
*****
Editor: Moch Aldy MA