Will I
I am a broken ballot. On me, there are inkblots which do not tell much about who I am. There are also hole and hole and hole—so many holes that I have lost count! I am crinkled, crumpled, ripped—completely damaged so that I will not count. And after roughly five minutes that feelt far longer, I, now folded in four, am put in a box. I am thrilled to know what will happen next when they finally open the box and find me amongst hundreds of my kind. Will I be laughed at? Will I spark resistance?
(2022)
–
Ulang Tahun
Aku kenal seseorang yang kadang-kadang berpuisi. Dia buat pengakuan, menulis puisi cerah ceria tentang ulang tahun(-nya) terasa haram. Sebagai orang yang cinta kehidupan, dia kelewat yakin ujung pangkal hidupnya melulu suram. Lalu, dia bakal ngoceh soal musim yang menenggelamkan pulau-pulau dan menguras habis mata air, juga kekasihnya yang terasing di kota-kota bising. Di hari ulang tahunnya, dia kabur menghindari berondongan ucapan selamat, menghilang selama beberapa hari, sebelum akhirnya muncul lagi di akhir bulan.
(2022)
–
Beep!
When my phone screen turns black, I see little me staring blankly into the strange world that she has just left. She looks unimpressed and worn out. A bigger me takes over and now the face on my phone screen looks sad. What are you up to? A beep. My phone screen turns colorful. I lose sight of my face amidst the colors and the strange world that they make. How do I look before the colors? I have no idea. Another beep. I become the colors as I open the notification. I am: a text-based answering machine with no face.
(2022)
–
Milik
Semua milikmu yang hilang tidak kembali saat petang. Di bawah naungan lampu remang-remang, semua milikmu yang tinggal mengharap agar kekal. Kamu berbaring di atas dipan, mengira-ngira kapan tiba akhir dunia. Tenang-tenang, kamu mengenang hari-hari di masa lalu ketika segalanya berjalan serba pelan. Dulu, kamu tidak punya apa-apa, kecuali jarum jam yang bergulir lambat-lambat. Sekarang, kamu tidak punya apa-apa dan jarum jam bergerak loncat-loncat. Kamu duduk di atas dipan, mulai merutuki semua milikmu yang hilang yang sebenarnya tidak pernah kamu miliki. Pintu depan diketuk dua kali. Kamu berikan semua milikmu yang tinggal yang sebenarnya tidak akan kamu miliki kepada Pengetuk Pintu.
(2022)
*****
Editor: Moch Aldy MA