Cinta Buta
kata cinta menerbangkan debu ke langit-langit, hingga mata kelilipan dan tak bisa melihat segalanya.
kita menjadi buta dan merasa tak bisa hidup tanpanya.
–
Ilusi Institusi
dia orang yang kurang beruntung,
karena hanya belajar dari melihat
orang berbuat baik setiap hari.
tapi itu membuatnya
bisa melakukan
sesuatu mustahil dalam hidup.
dia kurang beruntung,
karena hanya bisa melihat
orang yang belajar menulis,
dan membaca puisi.
tapi itu membuatnya
bisa melakukan
sesuatu mustahil dalam hidup.
kecakapan
kemahiran
ketangkasan
benarkah semua itu
hanya menjadi ilusi
bila tanpa institusi?
–
Merayakan Mati Muda
apakah gelar adalah alat bukti?
ya-jika dirimu ingin hanyut.
percaya,
hanyutan nol berlari cepat.
alat bukti bisa termakan waktu.
hati-hati rentan hati
idiom menjerit-jerit:
“bukan, bukan itu, bukan itu!”
tapi tali silaturrahmi
sudah dipotong kala pesta,
merayakan mati muda.
–
Sudat Sangat Biasa
ini malam asyik sekali,
nongkrong bersama
teman-teman seksi,
yang lipstiknya
terbuat dari sperma.
di balik rambut yang
dipotong pixie
menyala lampu
warna-warni,
yang mati jika pagi.
aku melihat kepala
tembus pandang di sana.
isinya materi, materi,
dan materi. dan birahi,
birahi, dan birahi.
rambut masing-masing,
hati tetap sama.
–
Petang yang Telat Datang
aku berteman dengan pagi.
setiap hari, kami menggunjing
petang yang telat datang, karena
melintasi jalan yang gelimangan aral.
hanya aku dan benda-benda mati
setia mendengarkan suara
knalpot motor sedang dipanaskan
pagi-pagi, dan bersegera
menyusul petang yang telat datang.
–
Sebelum Pesta Ranjang
seperti ilalang yang dicerabut
guna kesehatan jantung,
ilalang itu hilang
5 menit sebelum pesta ranjang.
–
Kikir Berpikir
hujan kata mengguyur dunia.
alam banjir dengan kata-kata.
penyair tak berpikir.
banjir mengalir deras
masuk ke rumah orang fakir,
merusak pagar pikiran
agar peka pada perubahan.
namun banjir diusir
karena sesat pikir, kikir bepikir.
*****
Editor: Moch Aldy MA