@upontheheal

Puisi Polisi dan Puisi Lainnya

Gilang Nugroho

37 sec read

PELUIT YANG NYARING BERBUNYI SETELAH TIKUNGAN

Priiiiit!

“Selamat siang. Anda tahu apa kesalahan anda?”

“Tidak, Pak. Bapak tahu apa kesalahan bapak?”

“Sudah sana pergi. Ribet kamu!”

YANG HILANG, AKHIRNYA DITEMUKAN, DI SURAT KETERANGAN

Tik, tik, tik, tik, tik, tik
tik, tik, tik, tik, tik, tik, tik, tik,
tik, tik, tik, tik,
tik, tik, tik, tik, tik.

Tik, tik,
tik, tik, tik, tik, tik, tik,
tik, tik, tik, tik,
tik, tik, tik.

SEORANG POLISI YANG SEDANG TAK BERTUGAS SEHINGGA TAK BERSERAGAM, TETAPI IA BERKENDARA TANPA MEMBAWA DOMPET, KTP, SIM, DAN STNK SEMENTARA DI DEPAN MATANYA ADA OPERASI ZEBRA

Putar balik.

SEORANG IBU YANG BERLARI TERTATIH KE KANTOR POLISI

“Pak Polisi, tolong! Anakku dibunuh polisi!”

“Kejadiannya di mana?”

“Di rumah Pak Polisi!”

“Ada perlu apa anak ibu di rumah polisi?”

“Pekerjaan pak. Anakku bertugas melindungi, mengayomi, dan melayani pak polisi.”

“Memangnya anak ibu bekerja di mana?”

“Di kantor polisi.”

“Sebagai apa?”

“Sebagai polisi.”

“…”

“Pak Polisi, tolong! Anakku dibunuh polisi!”

POLISI TIDUR

Bangun!

Jangan kebanyakan tidur!

Minimal duduk, biar tahu diri!

*****

Editor: Moch Aldy MA

Gilang Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email