/1/
kau takut tidak dicintai,
kau banyak takut saat mencintai,
lalu kau juga ketakutan setengah mati saat dicintai
/2/
sering ketakutan itu menjalar, menggerogoti hati hingga akal pikir;
kau takut cinta itu palsu
kau takut cinta itu kesalahan
kau takut lakukan kesalahan karena cinta
kau takut tidak layak atas cinta
kau takut cinta itu sebetulnya tak layak
kau takut cinta itu tak berjalan
kau takut tak berjalan sebab cinta
kau takut cinta itu berubah nanti-nanti seperti kisah akhir cinta dari berita-berita hangat yang pernah kau lihat
kau takut karena kemungkinan-kemungkinan tidak dicintai, mungkin dicintai, mungkin mencintai, mungkin tidak benar-benar mencintai,
mungkin cinta ada, mungkin cinta tiada
/3/
kau begitu takut
kemudian diam
berharap cinta akan menenangkan
dan merapikan puisimu yang berantakan karena takut akan cinta
/4/
lalu bagaimana kalau cinta yang kau harap itu tak menenangkanmu?
kau akan takut
dan terus takut
sampai kau tidak begitu takut lagi
saat ada cinta yang menenangkan datang padamu
cinta yang dapat membuatmu tenang dan tak lelah membuatmu tenang saat takut datang dan datang lagi nanti-nantinya
/5/
bagaimana kalau cinta yang dapat membuatmu tenang dan tak lelah menenangkanmu itu tidak datang?
atau tidak ada?
apa kau yang salah karena merasa takut?
apakah takut-takut yang kau rasakan ini berlebihan?
apakah-apakah
bagaimana-bagaimana
bagaimana menemukan tenang dalam cinta?
nah, kau akan mendapatkannya sebentar lagi
setelah kau rebahkan diri dan menutup matamu
dengan kepasrahan pada cintamu dan kemungkinan
akan takdir-takdir yang paling menakutkan sekalipun