Negara-negaraan dan Puisi Lainnya

renaldi septian

1 min read

Negara-negaraan

Sekolompok orang sedang main negara-negaraan
Sistemnya pun sistem-sisteman
Presidenya presiden-presidenan
Wakilnya wakil-wakilan
Menterinya menteri-menterian
Polisinya polisi-polisian
Programnya asal-asalan
Undang-undangnya akal-akalan
Yang penting mereka senang, mereka merayakan

Padahal ini cuma main negara-negaraan
Tapi rakyatnya rakyat beneran
Bayar pajak beneran
Sakitnya sakit beneran
Miskinnya miskin beneran
Kecewanya kecewa beneran

Kapan ada revolusi-revolusian?

Program Propaganda

Ini program, program siapa?
Datang dari otak manusia, otak siapa?
Program sudah terprogram propaganda
Program perangkat lunak mulai bernyawa
Di tanya apa saja, sudah bisa bla bla bla
Soal matematika
Soal fisika
Soal antariksa
Soal retorika
Soal-soal seolah-olah tak lagi persoalan

Ini soal propaganda! Ini program propaganda!
Waspada! Manusia-manusia! Kita porakporanda!
Ia tak punya rasa! Tak punya cinta! Tak juga apa-apa!
Awas! Was-was! Waras-waras! Nanti kita tewas!

Ini program, program siapa?
Bicara mirip manusia, omong kosong juga
Tak pernah berdo’a, tak punya dosa
Program diprogram propaganda
Sudah bisa, bisa apa saja
Bisa baca
Bisa keliling dunia
Bisa kerja
Bisa sandiwara
Bisa-bisa jadi pembunuhan berencana

Ini bisa propaganda! Ini program propaganda
Memotong pancaindra, meracuni manusia
Manusia-manusia dibuat tak ada guna
Tak guna Tuhan tak guna doa-doa

Ini program, program siapa?

Negara Kekeluargaan

Di Senayan, bau busuk menyerbak
Otak bulus mencari jalan mulus, demi fulus
Sok-sokan berpikir kebenaran
Cukong berak, undang-undang disahkan

Oh, betapa berencana keluarga ini
Demokrasi jadi alat amankan posisi
Investasikan sanak saudara
Kasih kursi tak tahu cara duduk sendiri
Kuasai sosial media
Beli ratusan ribu boneka
Kasih duit, ciumi kepala sampai pantat

Di Senayan, bau busuk menyerbak
Sudah saatnya kasih wangi-wangian perlawanan!
Api sudah di nyalakan, mari bakar dubur kekuasan!

Muak sudah, muak!
Melihat badut ngoceh lelucon intrik politik
Sudah waktunya, pukul balik!

Tanah

Aku adalah tanah
Hidup karena tanah
Mati jadi tanah
Sudah mati

digusur pemerintah.

*****

renaldi septian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email