Merokok, makan, minum--tahun berganti.

Miskin Kota dan Puisi Lainnya

Reza Yudhistira -

44 sec read

Pukul 02.00

Tuhan mengisyaratkan pertemuan lewat sentuhan. Satu-satu wajah
Datang. Berdiam diri dan melingkar. Bergantian kuhampiri. Orang-orang duduk dengan
Muka pesimis. Baik dan buruk. Tetaplah menjadi baik dan buruk. Tuhanku,
Panjangkanlah hidup teman-temanku;

Demi masa muda yang terjerat dan terpenggal
Menjadi bagian bagian kecil.
Rambut yang gatal berpasangan dengan kecemasan.
Dan mata yang terbuka
Dan pinggang yang sakit.

Miskin Kota

Aku menjauh dari rasa cemburu
waktu tak akan cukup
ntuk membelai kulit
yang makin menjerat gerak tulang

jalan pulang adalah
mimpi indah
di siang
bolong

menguak penderitaan dengan
mengepalkan tangan
di atas perahu yang dibuat
dari kayu sisa dinding rumah

oh tuhan,
yang aku rindukan
bukan harta dan banyak uang
tapi tidur yang nyenyak.

Berdesakan dalam Pertanyaan

Sempitnya jalanan
di depan rumahmu,
bau selokan jadi campuran
menu makan siang gratis

berteduh dalam naungan
rumah sekian per sekian
dengan cat bewarna kusam
dengan suara pulsa listrik yang mau habis

tuhan,
benarkah di surga ada kesejahteraan?
benarkah di surga itu ada tempat untuk kami?

Kalau Saja Kawanku Tidak Putus Sekolah

Hari ini mendung lagi
dan aku jalani hidup
dengan nasib yang kepalang perih

kalau saja kawanku
tidak putus sekolah
kalau saja aku
lahir dari kebahagiaan
tentu kami berdua
tidak di sini
di jalanan ini

*****

Editor: Moch Aldy MA

Reza Yudhistira -
Reza Yudhistira - Merokok, makan, minum--tahun berganti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email