Ketakutan yang Mencurigakan
aku ingin memeluk
ketakutan yang menggantung
di lentik bulu matamu
malam itu;
ketakutan yang membuatmu
gigil setiap ingatan melompat
menuju hari-hari yang akan
berjalan begitu lambat.
tetapi seperti juga denganmu,
aku tahu kau takkan mudah patuh
pada yang membuatmu patah.
ketakutanmu malam itu,
mungkin gerimis yang
membuat mampumu
sedikit basah.
(2022)
–
Berita Hari Ini
aku selalu ingin menyambut pagi
dengan perasaan gembira;
melihat kucing yang setia
menunggu di depan pintu
dengan wajah sendu, membaca
buku-buku dari penulis favorit kita,
atau menatap wajahmu yang manis
dan tak pernah berubah.
aku selalu ingin menyambut pagi
dengan cara-cara sederhana dan biasa
tetapi kau tahu, manisku,
kota ini selalu punya cara
untuk menghabisi keinginan kita:
seorang gadis menangis
dalam layar telepon dan
bercerita kalau pantatnya
telah dirampas dan digondol.
air matanya menyembur,
mengguyur semua hal
yang ada di meja pagi kita.
(2022)
–
Bulan
bulan yang kesepian
di ujung malam,
menangis di tubuh
yang tabah;
dalam puisi ini.
ia mengubah cahaya
menjadi derai airmata.
(2022)
–
Menatap Ponsel
aku menatap ponsel
yang bergetar oleh suaramu;
luang yang kau bagi
dengan ruang di dadaku.
ketika kau bilang akan tidur,
getir dalam ponselku
ikut mendengkur.
(2022)
–
Pesan Singkat
haha yang kaukirim
dalam pesan singkat
telah kuterima sebagai
huhu di kepalaku.
haha yang terdengar merdu,
membuat diriku rubuh
di tubuh ragu.
(2022)
*****
Editor: Moch Aldy MA