cinta merupakan kaidah yang kompleks dan dinamis

Kami Pemerkosamu dan Puisi Lainnya

Gempar Gempar

1 min read

Bahan Bakar Masalah

Hujan hari ini
menyuruhku tidur saja;
tiada hari untuk mabuk lagi

Hujan hari ini awet sekali
Dulu teman-temanku
ceban pertama intisari,
kini jadi ceban pertalite.

Sulit … sulit

Takdir Negeri Ini

Berapa purnama telah kulewati,
kutemukan darah di sekujur tubuh jalan
tubuh-tubuh yang tak kutemukan keadilan
membunuh cinta, merayakan hari lahir, sedang di pulau lainnya mabuk janji

Beberapa akhir purnama,
ombak menggulingkan pasir
tiada yang dapat menolak takdir,
kebenaran negeri terancam punah
yang tersisa hanya perjuangan
dan keraguan dan kemuakan

Cintaku Kepadamu

Cintaku kepadamu seperti politik
mencintai kekuasaan
penuh siasat, diplomasi, kepentingan-kepentingan abadi,
dan kegilaan-kegilaan

Cintaku kepadamu seperti politik
mencintai kekuasaan
akan kurayu dirimu, agar kau mau
mencium bibirku meskipun
asam lambungmu sudah naik
ke kerongkongan

Kami Pemerkosamu

Telah kami perkosa dirimu
dengan senyap, tanpa rintih
di bawah lampu merah dan putih
dan telah kami rampas datamu
agar kau bisa diam, bisa bungkam
Jika kami harus membayar gaya elit
kami kalau lagi sulit, tinggal kami jual datamu ke tukang konter atau admin
judi bola atau memfoto KTP-mu buat
pinjol sebesar-besarnya.

Telah kami perkosa dirimu,
meski kau tahu rumah kami kemalingan
Meski malingnya sudah kami beritahu,
kalau bisa jangan nyerang

Silakan kalau kau mau memejahijaukan kami, kami masih punya banyak uang
hasil menjual datamu untuk membayar pengacara, biar hukum kami bayar, dan hakim berbicara tanpa Themis di dadanya.

Pertanyaan tentang Cinta

Lalu apalagi yang mesti
kubuktikan kepada negerimu?
Diriku telah jalankan kewajiban,
melebihi dari Tuhanku, tetapi mengapa negerimu lebih neraka dari neraka?
Membuatku terbakar sendiri, hangus sendiri, dan derita-deritaku tak kunjung berhenti

Aku telah menunjukkan bentuk cintaku
yang rela diperkosa negerimu
sengangkang-ngangkangnya, tanpa
peluang kubangkang, tetapi negerimu
masih membengkengku

Lalu siapa yang akan menjamin perutku?

Apakah bendera yang hanya akan menjadi kain tak berguna yang tergantung tinggi di angkasa?

Apakah lagu-lagu kebangsaan yang
hanya akan menjadi hiburan seperti konser-konser jalanan dan pertunjukan
sulap paling pura-pura?

*****

Editor: Moch Aldy MA

Gempar Gempar
Gempar Gempar cinta merupakan kaidah yang kompleks dan dinamis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email