Founder of Omong-Omong Media & OM Institute

Jalan Damai: 5 Puisi Okky Madasari

Okky Madasari

43 sec read

Damai

Ia berlari ke kantor polisi
Menyerahkan jantungnya sebagai bukti
Petugas polisi mengernyitkan dahi:
“Sudah, damai saja.”

“Damai?”
Tanyanya sambil mengusap darah
yang pelan-pelan menetes
dari jantung yang digenggamnya

“Damai.”

Ia lepaskan kepalanya
Ia letakkan di atas meja
di depan petugas polisi

“Ini juga bukti,”
katanya sambil menahan air mata.

Petugas polisi menggelengkan kepala.

“Damai. Damai.”

Darah mengucur deras
dari jantung dalam genggaman tangan
dari kepala di atas meja

“Damai.”

Desisnya pelan.

 

Tabungan Ibu

Seorang ibu menabung setiap hari
Seribu, lima ribu, sepuluh ribu,
atau lima ratus
atau menulis sendiri di
selembar kertas
satu juta atau sepuluh juta.

Menghitung sambil menutup mata
menebak-nebak apakah uangnya cukup
untuk membayar polisi
agar anaknya bisa jadi polisi.

 

Jalan Damai

Di sepanjang jalan damai
wajah-wajah penuh senyum
jempol-jempol diacungkan
rasa lapar disembunyikan
luka dan dendam ditutup perban

Di sepanjang jalan damai
kepala-kepala mengangguk
dan menunduk
ingatan membeku

di bawah meja
terlupakan

 

Surat Izin Menyuap

Di ruang ujian
kambing-kambing berbaris
menunggu giliran
berkelok-kelok
menukik-nukik
di sirkuit kelas dunia
medan berlomba pura-pura

Kerbau-kerbau menghampiri
“Kamu lulus.”

Surat Izin Menyuap
sudah di tangan.

 

Resep Damai

Satu gelas salam tempel
Delapan enam
amplop-amplop
Sekarung pungli

Satu ruang oknum-oknum
Jangan lupa bubuhkan materai
enam ribu!

– Desember 2021 –

Okky Madasari
Okky Madasari Founder of Omong-Omong Media & OM Institute

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email