Irfan, seorang Mahasiswa dan Ketua Karang Taruna RW di daerah Jatirahayu, Kota Bekasi.

Ibuku adalah Buku dan Puisi Lainnya

irfan mohammad

2 min read

Ibuku adalah Buku

1/
ibuku adalah buku
buku panduan hidupku
aku membacanya
ketika bertanya;
apa ini dan apa itu?

/2
waktu dan kisah
akan dilipatnya
dalam satu sudut
pengetahuan sederhana
yang senantiasa
berubah posisi
menjadi jawabannya;

/3
ibu akan memberitahu
dengan memahami
apapun yang terlihat
di sekitarku;
ibu akan memperingati
dengan menghayati
apapun yang terlibat
di sekitarku;

4/
bila aku tersesat di jalan
meskipun tiada jawaban
itu pula adalah jawaban;

/5
sebab kecil dahulu
saat mengantarku
tidur—ibu pernah
berpesan padaku.

agar di dalam panjang
perjalanan—
aku selalu ingat
ke atas awan
dan senantiasa
melihat ke bawah
jalan—karena
perubahan tempat
yang sering ganti—
kadang aneh-aneh.

/6
di dalam buku
ibu berkata, “kelak
kau akan menjadi
sayap berbulu buku
di punggungmu dan
seekor burung elang
yang mendadak terbang
itu sama sekali tak ingat
lagi akan selembar
bulunya yang rontok
tersangkut-sangkut
di ranting pepohonan.

burung itu baik saja
setelah menuliskan
langitnya di atas langit.

burung yang selalu
menerima saja apa
yang digoreskan
padanya.”

(2022)

Pembersihan

/1
ketika sampai
ke alam hati
dan terbuka
pagar kunci.
aku kemudian
masuki pintu;

/2
suasana di sini
langit-langitnya
begitu gelap
dan terkejut aku
akan betapa kotornya
-betapa kotornya ia
dengan berhala;

/3
o, altar istana suci-Nya!
wajar dadaku
menjadi keras
karena berdiri
patung-patung
latta dan uza;

/4
alangkah bila
cermin di hati
telah terima
Cahaya Tuhan
—pastilah akan
menjadi beracun
jika susu segar—
diminum dari
sebuah cawan
yang berkarat;

/5
seorang anak kecil
yang kelaparan
tiba-tiba datang
ke altar dan lantang
terang kepada latta,
“jika engkau tuhan,
berikanlah aku
makanan!”
tapi ia tak dinyana
lalu batu melayang
dan satu patung
dijatuhkan;

/6
dan lagi, anak itu
dengan telanjang dada
datangi patung lain,
“uza! jika engkau
memang tuhan,
berikan aku pakaian!”
teriaknya dan tak ada
jawaban. lalu diludahi
dan jatuh diinjaknya;

/7
anak kecil itu
tentu bisa tahu
tanpa diberitahu.
sebab fitrah
siasat instingnya
bersih dan akibat
kepolosannya
yang alami;

/8
degup dan guncang
di tanah hati bergetar
tiba-tiba. gemuruh
dari ramainya deru
langkah tapal kaki kuda
—para tentara cahaya
akhirnya datang yang
diimami Rasulullah;

/9
mereka datang
untuk mengusir
tuhan-tuhan berhala
dan habis noda
-noda dibersihkan
—bagai sekeping
kaca yang terima
pantulan cahaya;

/10
maka perhatikanlah
setiap benda-benda
di kamar gelap—
jadi terlihat karena
ada lampu cahaya;

cahaya itukah
yang sebabkan
terlihat buktinya
adanya benda
atau benda itukah
yang menunjukkan
adanya cahaya?

(2022)

Penggembala Domba

/1
di pedesaan padang pasir
seorang anak kecil
yang dapat dipercaya
memulai tualangnya;

/2
di bukit hijau itu
ia bersama saudara
sepersusuannya
menggembala domba;

/3
ke mana pun jejak
anak tersebut berjalan
—itu adalah petunjuk;
bagi mereka yang suka
mencari harta
perbendaharaan
yang terpendam;

/4
dari atas langit
terik sengat mentari
seperti menyetrika
pakaian bumi;

/5
—tetapi awan melindungi
setiap langkah kakinya—

/6
yang cepat dan tegap
bagai berjalan di lembah
yang menurun;

/7
di antara banyak domba
itu ditanggung olehnya;

/8
dan para domba
masing-masing
sangat gembira-ria
bermain lari-lari

/9
tapi anak itu jadi
berwajah muram
begitu melihat dombanya
yang di bagian akhir
zaman;

/10
—banyak makan
kerjanya rebahan
dan sulit berjalan.

(2022)

Pertemuan-Kepergian

/1
kini aku sedang
membayangkan
diriku merukuk
di hadapan para nabi
di mahligai masjid
di negeri jauh
dan diajarkannya
membaca Al-Qur’an
sambil menunggu
waktu peribadatan;

/2
aku gembira sekali
jika disuruh adzan
—bila sehabis sibuk
bekerja di keduniawian
itu seperti hidup ini
hanya sebentar—
dari Hayya ‘alashshalaah
ke Hayya ‘alalfalaah;

/3
aku membayangkan
diriku merukuk
di mushola ini
dan berkumpul
dengan kawan-kawan
sedangkan aku hanya
sendirian;

/4
mataku menitikkan
air ketika diriku tersedu
menyuarakan kemenangan
yang nyata dengan pikiran
yang terbang bahwa akan
berkumpul bersama
sang rasul dan
kawan lama;

/5
setelah kemarin
malam aku katakan
kepada mereka; tak
ada yang sejati di dunia,
dan semuanya sudah
tahu itu bahwa
yang bertamu
akan bertemu
pemiliknya.

(2022)

  • Puisi Apa yang Engkau Tulis dalam Kata ini; Wahai Penyair?

/1
aku bilang manusia, itu maksudnya ikan.
—ikan ini, artinya setetes air.

/2
aku bilang setetes air, itu maksudnya lautan.
—lautan ini, artinya sebutir debu.

/3
aku bilang sebutir debu, itu maksudnya alam raya.
—alam raya ini, artinya lubang gelap.

/4
aku bilang lubang gelap, itu maksudnya segumpal darah.
—segumpal darah ini, artinya hati.

/5
aku bilang hati, itu maksudnya kulit lembut.
—kulit lembut ini, artinya akhlak.

/6
aku bilang akhlak, itu maksudnya hidup.
—hidup ini, artinya sekeping kaca.

/7
aku bilang sekeping kaca, itu maksudnya sinar cahaya.
—sinar cahaya ini, artinya akal.

/8
aku bilang akal, itu maksudnya kalam.
—kalam ini, artinya makhluk pertama

/9
aku bilang makhluk pertama, itu maksudnya spesial.
—spesial ini, artinya yang terpuji.

/10
aku bilang yang terpuji, itu maksudnya kekasih Allah.
—kekasih Allah ini, artinya dirimu; ya, Muhammad.

(2022)

****

irfan mohammad
irfan mohammad Irfan, seorang Mahasiswa dan Ketua Karang Taruna RW di daerah Jatirahayu, Kota Bekasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email