Manusia adalah Irama Kesedihan yang Tak Terputus
senandung pilu yang terus berkumandang
dalam kerinduan untuk lekas pulang
terbebas dari pasung segala tetanya,
dari belenggu makna mengada
langkah kakinya gamang
menjelajah kabut menuju entah
ia ingin sudah, menyimpang dari jalan itu
barangkali menuju jurang
lalu melompat temui yang-gelap
namun baginya kekalah terbesar
ialah mengakhiri diri, dan
ia tak mau kalah, ia tak mau nyerah,
ia mau melawan, setidaknya
ia ingin mati
dalam sebuah pertarungan,
meski ia tau tak ada pertarungan
yang mampu dimenangkan.
(Lampung, 2023)
–
Menyaksikan Hujan Membasahi Makam
maut mengutuk mereka
yang ditinggal mati
dengan kerinduan yang begitu getir
di sisi lain, kematian
hanya menyisakan jejak-jejak waktu
yang tak lagi bisa ditapaki;
raba
yang tak lagi bisa dirasa,
suara
yang tak lagi bisa didengar,
harum
yang tak lagi bisa dicium
sedang ingatan manusia
cuma sebidang gambar
yang kian lama memudar
lalu apa? setelah semua
kemesraan menjadi samar
tinggallah kekosongan,
dan akhirnya mereka
jadi makin terasing
dari rindunya sendiri.
(Lampung, 2023)
–
Mencari Tuhan
kau mencari sesuatu
yang lama hilang dari dirimu,
di antara orang-orang
yang mentasbihkan dirinya
sebagai penyambung firman Tuhan
tetapi entah mengapa
makin terasa sesak ketika kau menyimaknya
kau bertanya, namun pertanyaan itu
tak pernah keluar dari mulutmu
ia mendekam di hatimu
kau berharap Tuhan saja
yang langsung menjawabnya, barangkali
lewat semilir angin atau dengung nyamuk ketika malam
“Tuhan, apakah kau ajarkan kami
untuk memaki seorang yang tersasar di jalan?”
kau ingat dahulu sewaktu kanak-kanak
pak tua di kampungmu yang terkenal bijaksana
dan arif itu pernah berkata
bahwa Tuhan adalah kelembutan
dari segala yang paling lembut
pertanyaan lain muncul di benakmu
tapi tak pernah keluar dari mulutmu
namun kini ia tak hanya mendekam di hatimu
kau membungkusnya dalam sebuah do’a
dan kau pun berkata,
“Tuhan saat ini aku berburuk sangka padaMu,
namun mungkinkah aku mengenalmu dari orang yang keliru?”
kau terbangun di subuh hari,
terdiam merenungi mimpimu semalam
sampai akhirnya kau putuskan
untuk pulang ke kampung halaman
mencari pak tua yang dulu
pertama kali memperkenalkan Tuhan kepadamu.
(Lampung, 2023)
–
Rumah Tanpa Seorang Ibu
di atas meja makan yang
dingin dan hambar
ibu adalah uap nasi putih, segelas
susu kental manis, dan
telur mata sapi kesukaanmu
kau pernah mengira
kebahagiaan abadi adanya,
bekal mie goreng yang dibungkus cinta,
lelucon bapak tentang pesawat terbang,
serta nyaring omelan ibu
agar lekas berangkat sebelum pukul tujuh;
nyatanya usia tak serupa nyala lilin
yang bisa diterka seberapa lama,
duka pun datang
tanpa pernah menanyakan kesiapan
tawa yang begitu cepat menjelma hening
pada lembaran surah Yasin
hari-hari yang panjang dan lesu menunggu
rumah tanpa seorang ibu
bukanlah rumah
hanya tempat berteduh
dari dingin serta hujan,
hanya tempat terlelap
dari berjuta kesedihan
yang membayang.
(Lampung, 2022 – 2023)
–
Hari yang Panjang Tanpa Tuhan
langkah kaki dipacu
semakin cepat menuju
ke sebuah alamat yang buram
berpapasan dengan segala keriuhan
serta olok-olok panjang;
tentang segala subjektivitas
makna kehidupan, serta esensi
manusia yang tak juga
sampai pada jawaban final
berkaca pada Adam
barangkali aku adalah
seorang anak yang lahir
dari rasa kesepian bapaknya
kalau wajah menengadah
ke langit; gedung tinggi
seakan menjual buai mimpi,
angan-angan lepas landas dari
sebotol alkohol terbang
bercampur asap karbon monoksida
sisa pembakaran pabrik-pabrik tekstil, muntahan kendaraan yang
lalu lalang nyaris duapuluh empat jam
o, kenyataan hidup, bermimpi
dewa judi melemparkan dadu
enam angka ke arah nasib
harapan yang terombang-ambing
di tengah peradaban robot
napas makin berkejaran dalam
dekap malam yang gamang,
menjejaki lorong-lorong ingatan
yang gelap dan basah
di luar masjid telah sunyi dari mengaji
hari-hari panjang tanpa Tuhan,
tanpa puja-puji serta doa-doa
sungguh sejenak saja aku ingin
bermain bersama-Mu dengan hati
yang tulus, tetapi aku telanjur
memahat berhala-berhala
mengekalkan anyir malam di dada.
(Lampung, 2023)
*****
Editor: Moch Aldy MA