sejarawan, penyair picisan

Hari-Hari yang Pikun dan Puisi Lainnya

Muhammad Alif Ichsan

1 min read

Nasihat kepada Kabut

aku menasihati kabut
yang merisaukan engkau
agar dia lebih tabah
kabarnya kerlinganmu lebih dingin
dan samar kasihmu
lebih-lebih ingin
melihatku tambah gelebah

(Maret 2023)

Sebangsa(t) Kuli bagi Berahi

perlu aku tegaskan,
aku bukan pencuri
dan perihal kebebasan
yang kau ratapi
bukan aku yang menyalibnya
pada tiang zaman

tiang itu sudah cukup berlumur
tapak-tapak pemaksaan
dari licik Rahwana
hingga picik tuan-tuan kebun Eropa
atas Shinta dan entah berapa
kuli-kuli wanita Jawa

dan takkan aku ulangi
yang diasingkan masa;
entah suka cita atau setia
dari semua pencinta
yang nyalinya hanya
sebangsa(t) kuli bagi berahi

(Maret 2023)

Hari-Hari yang Pikun

kau telah berhasil
menjadikan hari-hari dan aku
kembali asing untuk kesekian kali

hari-hari kemarin berduyun-duyun
mencampakkan utas-utas kepada
sabtu-sabtu yang denganmu
hari-hari esok berdesakan
meneriaki di telinga hari ini
tunggu-tunggu yang tanpamu

harusnya hari-hari telah tahu
merayakanmu adalah tabu
sejak mereka gagal membawaku kepada:
sabtu-sabtu yang denganmu
tunggu-tunggu yang tanpamu

tapi, hari-hari itu akan selalu kuberi ampun
barangkali mereka memang lupa
karena konon, kesepian membuat pikun

(Maret 2023)

Jika Kau Genji
: Jepang Purba I

alkisah, jika kau Genji
bangsawan Jepang di Zaman Heian
punya rupa tampan
dan kuasa memetik
sembarang kembang
seluruhnya menawan
ah, tentu mengasyikkan

tetapi sudikah dirimu
jika pada suatu malam
istana terlalu dingin
dan kembangmu yang paling belia
disergap kumbang mabuk
waktu kau pergi
dan lupa meninggalkan
pelukan di atas dipan

pedis, kebun hasil mereka
kau yang kerjakan

(Maret 2023)

Cinta Datang Terlambat
: Jepang Purba II

malangnya Kaoru
terdampar di pesisir
cinta baru setelah
merisik Oigimi bermain biwa

dan dipaksa hanyut, bertualang:
di lautan siksa yang sama
misterius dengan Laut Jepang
hanya setelah hati yang dia bawa
disapu ombak air mata Oigimi
melabuhkan ayahnya, menenggelamkan dia

malangnya Kaoru
lama membisu karena dosa ibu
sementara Oigimi telah sejak jauh hari
menyulam rayu dari balik tirai bambu

bagi beberapa pertemuan
memang begitu tabiat cinta
tidak datang kecuali terlambat

(Maret 2023)

*****
Editor: Moch Aldy MA

Muhammad Alif Ichsan
Muhammad Alif Ichsan sejarawan, penyair picisan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email