JAGOAN
kata bapak dan ibu,
siapapun yang berpenis adalah jagoan
aku berpenis tapi bukan jagoan
jagoan adalah orang yang pandai berkelahi
konon penislah yang membuatnya begitu
tapi aku menepuk nyamuk pun kerap gagal
sudah besar aku masih belum jagoan
bapak dan ibu resah
aku pun resah ditagih jadi jagoan
suatu hari kupotong saja penisku
sehingga tak ada simbol jantan yang menyertaiku
kubungkus potongan penis itu, kukubur di buritan
bapak dan ibu murka, aku pun minggat
sedekade kemudian aku pulang ke rumah
sebagai manusia tak berkelamin
namun rumahku sudah tenggelam
konon, penis yang kukubur tumbuh menjadi pohon penis raksasa
lalu menyemburkan air seni hingga memenuhi desa
dan tak ada satu pun jagoan yang mampu menyelamatkan desa dari bencana.
–
HANYA HENING TERSISA
dalam tidurku, kumimpikan tuhan
aku bertanya banyak hal
tuhan hanya menjawab satu
“tuhan, mengapa aku laki-laki?”
“karena bukan perempuan”
…
–
TAKDIR
aku membaca kitab suci dan langsung jadi pendosa
aku sudah bukan laki-laki ketika aku memotong penisku
pasalnya tuhan menciptakan manusia hanya laki-laki dan perempuan
kalau aku bukan laki-laki atau perempuan,
apakah aku ini? setengah manusia, kera berakal,
daging berjalan, ataukah hasil evolusi ikan yang gagal?
dalam takdir, aku tak nyata
dalam tubuhku, takdir tak ada.
–
ANGGOTA DEWAN
aku anggota dewan tak berkelamin
suaraku seperempat pada setiap rapat
aku ingin nyaring tapi partaiku mengurungku dengan jaring
aku anggota dewan tak berkelamin
aku tak nyata bagi semua mata
aku nyata jika partai butuh angka
sebab aku laku dijual atas nama ‘setara’
aku anggota dewan tak berkelamin
aku dibenci pemuka agama
doaku pada tuhan mereka patahkan
dosaku mereka catatkan
pahalaku terlupakan
aku anggota dewan tak berkelamin
dan aku ada
–
PULANG
kuingin pulang ke masa lalu
kuingin jadi kayu yang hangus jadi abu
kuingin pulang pada ibu
yang membara seperti neraka
yang jauh seperti surgaku
kuingin pulang
ke mana pun
dan hilang