Irfan, seorang Mahasiswa dan Ketua Karang Taruna RW di daerah Jatirahayu, Kota Bekasi.

Dunia Ini Penjara dan Puisi lainnya

irfan mohammad

1 min read

Dunia Ini Penjara

tiga orang berlalu lalang
dari mana hendak ke mana
berputar-putar bagai roda

orang 1 terus mencari
tapi tak kunjung ketemu.

orang 2 sudah ketemu
tapi selalu merasa kurang.

orang 3 merasa cukup
tapi hanya punya sedikit.

lalu dunia bicara pada mereka
kadangkala mengejek: nyenyenye!
kali-kali menertawakan: hahaha!
atau akan menggodanya: salam!

siapa di antara mereka
yang menaruh percaya
pada dunia, kelak dunia
akan mengkhianati
mereka.

sedangkan setan-setan
siap untuk menipu ketiganya.

(2023)

Jenis

Hei pujangga!
Seperti yang kalian katakan,
Cinta memang benar ada banyak jenisnya dan jenis yang sudah bersemayam di hatiku
adalah salah satu yang amat langka.

(2023)

Muhammad Nabiku

Wahai, kekasih Tuhan
Setelah Allah mengenalkan Diri-Nya padaku, Dia bercerita tentangmu: penuh cinta, baik hatimu.

Aku jadi ingin bertemu denganmu
& karena Allah aku mencintaimu.

Benarkah kabar itu? Bahwa kau pernah menangis sebab rindu serta cemas pada keadaan kami:

Umat yang beriman kepadamu tapi tak pernah melihatmu dan tanda kenabianmu.

Wahai, al-Musthofa
Kau begitu penyayang & kau ajarkan
daku apa itu cinta sejati;
umatku, umatku, umatku!

Mana kuasa batinku bayangkan pedihnya jerit itu; kau mau menanggung separuh derita semua umatmu
di saat-saat dicabutnya nyawamu.

Wahai Muhammad Nabiku
Pada segala yang tak dapat aku ungkapkan; di mana aku kini dan ke mana pergi, tak semua orang bisa mengerti. Kerinduan apakah ini?

Semua itu kusimpan
di dalam dadaku. Tempat bersemayam cahayamu; bahwasanya aku ridho menjadi umatmu.

(2023)

Pemimpin Kami sang Nabi Suci

1/
Thola’al Badru mulai dilantunkan
Wahai sahabatku sekalian, bangunlah!

Sambutlah dengan penuh gembira
Kar’na yang didamba jiwa kita;
Muhammad telah tiba.

2/
Sejak mentari jiwa yang menyinari segala jiwa hadir di dada; angkatlah
lengan-bawah kalian, untuk
memohon ridha dan ampunan;
dan tunduklah hei, kau kepala!

Atas penghormatan cinta
terhadap yang tercinta;
selamat datang Ya Ayyuhal Muzzammil
engkau penyeru terbaik ke jalan Allah.

3/
Engkau nur yang hiasi lubuk hati kami; selawat serta salam ke atas-Nya untuk nabi suci: ya habibullah—Kau jiwa kami

dan tanpa jiwa; s’bagai apa ketiadaan
kami? penyinaran penglihatan mata
beserta batin cahaya:
Muhammad Al Musthofa.

4/
Kami gelisah dalam luka dan Allah Ta’ala Mahamengetahui dosa kami
yang menggunung tinggi dan
sesungguhnya kami suka menganiaya
diri kami;

namun, rahmat-Nya
membentang langit luas. Bahwa sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tanpa Cinta yang ini kami orang
yang tersesat—dan tiba-tiba saja
cinta masuk meresap.

5/
Engkau Rasul menyeru kami
s’perti diri-Nya perintahkan:
menuju kerajaan cinta

yang tanpamu, kami sebatang kara.
Itu mewajib kami untuk mengucap

Segala puji bagi Allah; Ibrahim dan Muhammad ialah kekasih-Nya yang diutus untuk kita s’bagai rahmat cinta
dan alam semesta akhlak.

6/
Jika Engkau tiada berkenan memberi ampunan dan kasih sayang kepada kami, pasti kami akan termasuk orang -orang yang merugi;

Engkau, Allah
Tuhan yang tiada beranak
dan tiada pula diperanakan
dan tidak
ada sesuatu yang setara dengan Dia.

7/
Kami tak ingin lagi melekat dengan
Kefanaan ini—penjara-Mu yang penuh kenikmatan semu bagaikan buih lautan;

dan kami seorang haus dan akan
tertidur terus:

Aku mendambakan kematian sebagai
pertemuan cinta-Mu di Istana
Kerajaan yang menghiasi seluruh dunia.

(2022)

*****

Editor: Moch Aldy MA

irfan mohammad
irfan mohammad Irfan, seorang Mahasiswa dan Ketua Karang Taruna RW di daerah Jatirahayu, Kota Bekasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email