Seseorang yang Pandir ke banar-banar.

Apa Itu Kesedihan Sosial dan Puisi Lainnya

Faudzil Adhiem Faudzil Adhiem

40 sec read

Satu Nusa, Satu Bangsat!

Bikin UU ngomong soal keadilan
Tapi yang bikinnya gak berlaku adil
Ah bangsat!

Bikin jargon petani milenial
Tapi nanamnya di atas beton
adapun di tanah, tanahnya mau dipakai tambang
Ah bangsat!

Janjinya makmurkan rakyat
Eh, malah makmurkan korporat
Ah, bangsat!

Apa-apa gak kaffah,
Omongan sama perbuatan gak sejalan
Ah, bangsat!

Satu Nusa satu bangsat!
Satu Nusa satu bangsat!

(2022)

Musa

Setelah kepasrahan mengendap kekal:

“Mus, kupinjam tongkat mukjizat, ya?
Akan kujelmakan berjuta ular. Mampuskan tikus-tikus negara!”

(2022)

Apa Itu Kesedihan Sosial? 

Penindasan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

(2022)

Ashabul Kahfi

Dunia telah baru.
Tiga abad gugur dalam tidur;
Apakah aku mesti begitu?:
Bobo kekal, sebagai
Jalan lain revolusi!?

(2022)

Sebelum Megatrusth

Kekasih, maukah kau membersamaiku
menyebrang lautan terbelah dengan tongkat mukjizat Musa yang kupinjam?

Lalu, memasuki bahtera Nuh, dengan Fauna yang nyisa di bangsat-manusia
Terombang-ambing pada biru yang menjadi hamparan tak bertepi

Tiba-tiba, Yunus memanggil…
Masuklah ke mulut paus
Dan, di perut paus:
Aku mencintaimu dengan bismillah

Kekasih, maukah kau menjadi tengkorak bersamaku?

Lalu, tubuhmu dan tubuhku jadi berak cengkih-cengkih
Dan makanan lezat buat cacing dan serangga

Kekasih, maukah kau?!

(2022)

Faudzil Adhiem Faudzil Adhiem
Faudzil Adhiem Faudzil Adhiem Seseorang yang Pandir ke banar-banar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email