Siapa Aku?
tiap kali hidup yang menggelisahkan datang. aku merasa ada banyak mata terbuka memangsaku. orang-orang seperti pemakaman. benda-benda serempak banyak lirik dan omong. banyak tingkah. ada sesuatu yang diam-diam membeku di tubuhku. waktu bergerak lambat seperti siput. cuaca diam di depan pintu. tidak terdefinisi. dan kesepian tiba lebih cepat. tiap kali aku menyebut diriku. aku kesasar di tubuh orang lain. tak tahu jalan pulang. asing. tenggelam. dan berulang-ulang ingin kembali ke asal mula bagaimana dan kenapa aku ciptakan.
(Jakarta, 2024)
–
Aku Ingin Pulang ke Rumah
aku ingin pulang ke rumah. menjenguk sepi yang tua renta. merinci setiap ingatan dan. merelakan doa-doa lampau, yang kecil dan naif. terbang ke angkasa
aku ingin menunggu di rumah ini. mengulur-ulur waktu. mencatat rentang jarak. yang aku dan kau lewati. tanpa kisah apa-apa
aku ingin kau di rumah ini. memutar ulang rekaman. kalimat terakhir. yang kau dan aku katakan. menonton kekaguman. pada banyak ketidakmungkinan hidup ini
apa kita sebenarnya masih punya kesempatan? apa kau bahagia dengan hidupmu?
(Jakarta, 2024)
–
Apa Kau Hidup dengan Baik Akhir-Akhir ini?
dan kota bangun. mimpi jatuh dan terurai ke tanah entah menjadi apa. tuhan pergi sejak pukul dua subuh tadi. malaikat jalan santai menenteng buku amal. aku masih melotot pada jam dinding yang dingin. ingatan berebut tempat duduk. suara-suara mendadak lenyap.
tak ada hujan malam ini. entah musim sudah habis atau langit sebenarnya bosan. hanya angin berjingkat dari jendela kamar. dan malam agak pucat. hanya aku tak habis pikir mengapa waktu lekas menggerus setiap inci ingatan di kepalaku.
dan aku sebentar lagi tidur. kota akan riuh. lampu pelan-pelan dikunyah pagi. orang-orang jadi banyak omong dan berpura-pura. mimpi mengirim dirinya sendiri ke jalanan yang ramai. omong kosong. tidak ramah. dan misterius.
apa kau hidup dengan baik akhir-akhir ini?
(Jakarta, 2024)
–
Belajar Menyendiri dengan Baik
selama ini. kau belajar menyendiri dengan baik. di kepalamu. di rumah. di hutan kepala orang lain.
di kamar mandi saat kau menyadari cermin itu tertawa kepadamu. mengajak bicara dirimu yang lain. yang jauh di sana. dengan bahasa yang tak bisa dimengerti oleh siapa-siapa
bahkan tuhan sekalipun
(Jakarta, 2024)
–
Pulang
pulanglah. ke tubuhmu sendiri. ke tempat kau menanam doa-doa. ke tempat kau menyusun suara-suara. setiap hari
ke mana lagi. kau akan pergi. selain kepada tubuhmu yang telah lama jauh dan sunyi.
(Jakarta, 2024)
*****
Editor: Moch Aldy MA