Purnama di Teras Rumah
bulan purnama yang putih
tampak letih
seperti wajah-wajah manusia kota
di penghujung senja yang lesu dan penat
di pundaknya ada fantasi kemapanan
yang semakin berat.
bulan Yangmahabundar
elok cahayamu jatuh
menyentuh bunga sedap malam
manusia kelelawar
di matanya ada secangkir kopi
menunggu
yang redup kembali hidup.
Juli 2023
–
Setelah Pukul Lima
Jalanan lengang
wajah yang gersang
seharian sibuk
membanting tulang
tiba petang
remangnya melindap
pelan-pelan
bayang-bayang hinggap
lalu lenyap
menyusuri arah pulang.
kerah yang basah
tubuh yang hampir runtuh
keringat pasrah
rutin yang membunuh
dingin yang entah
kepala bilang, aduh!
suara-suara kemenangan
memekak telinga
langkah kaki berjalan
ke arah sunyi yang niscaya.
Juli 2023
–
Pukul Berapa?
selamat malam, dunia
kita istirahat pukul berapa?
kita, katamu, akan tidur tepat waktu
tapi waktu tidak pernah
berhenti berputar
melingkar-lingkar
di pergelangan tangan kita
pada suatu malam yang hening,
di dinding kamar
jarum-jarum jam merapat
ke angka dua belas
lalu menunjukku
lalu menendangku
ke sudut
lalu membantingku
ke lantai
lalu memelototkan matanya
yang merah
dan lengkingnya
bertanya keras-keras
ini pukul berapa?
2023
–
Sembahyang
bila malam tiba, masjid-masjid di kotaku lampunya padam, pintunya dikunci, dan gerbangnya digembok rapat.
mereka takut perabotannya yang mewah akan hilang.
kami hendak sembahyang, membasuh jiwa yang kering,
siapa yang berani mencuri di rumah Tuhan, sedangkan Ia Sang Welas Asih.
Di jendela masjid yang gelap bercahaya,
akankah Tuhan terpenjara di dalamnya dan melambaikan tangan-Nya?
kami hendak sembahyang, agar lebih siap melihat liang kuburan yang petang.
ada sepasang kunang-kunang
kuburan terang.
mereka mengira Tuhan cukup dilayani dengan ritus-ritus sembahyang.
2023
*****
Editor: Moch Aldy MA