MASUK ISLAM
setelah login beberapa hari
ia jadi lebih gemar ke masjid
mengintai sendal
dan berdiskusi dengan kotak infak
di sepertiga malam
ia belakangan jadi yatim
dan sering diundang perayaan
merayakan ketebalan sebuah amplop
yang ia terima dengan senyum
setelahnya, ia acap mengajak
rekan-rekannya yang lebih dulu login
untuk ke masjid
tapi tak ada yang mau
ia jadi lebih sering merenung
dan bertanya-tanya dalam hati,
kalau-kalau salah pilih agama
(2022)
–
MENJUAL YANG SEDIH-SEDIH
Kesedihan yang ke sekian
Terus dibagikan
Hingga ke wilayah paling sendiri
Pertahananmu
Kau jadi ikut sedih
Sekaligus bingung
Kenapa bisa sedih.
Hatimu yang kecil berkata,
“Bangun…! Kau masih punya
Kesedihanmu sendiri.”
Tapi matamu masih belum jua pejam
Dengan kesedihan lain yang kau amati.
Hatimu yang kecil, teriak: bodoamat!
Sekarang kesedihan menjadi semakin
Banyak. Setiap hari kau digempur
Sedih. Dan celakanya, belum juga
Meninggal.
Benarkah amat keras kehidupan itu?
Wkwk, hatimu yang kecil merespon
Kesedihan di antara kesedihan itu.
Kau masih punya puisi, katamu
Masih punya lagu, katamu.
Masih punya ibu.
(2022)
–
DI DALAM SALAT
di dalam salat
kau memanggilku
dengan teramat lembut
sekelebat langsung terbayang
senyum manismu, mata indahmu,
gigimu yang rapi, retak di bibir,
tai lalat di alis, dan insiden kecil
saat belah dadamu kau tutup rapat-rapat
sekelabat lalu, kuingat kalau
masih sedang salat
lekas hati menyebut istighfar
serta anjim
entah beberapa kali
kasih sayang kenapa jadi
kurang ajar begini
setya novanto masih belum mati
dan hampir seluruh orang melupakannya
barangkali kesalahan terletak pada sistem,
bolehkah aku mengulang jatuh cinta lagi,
untuk kesekian kali?
kuracik lagi hati ini,
radang ngilu kuanggap lalu,
kurasuki lagi tubuhku sendiri,
dan kurangkum dikau ke sesuatu
yang kita sebut manifesto
semua itu terjadi
masih di dalam salat
yang selesai
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
(2022)
–
HIMNE GURU HONORER
Intro: G, C, D, Dm
C D Dm
Tulis puisi paling indah di belakang slip gaji
F D C
Beri nada pada hitungan ketiga
G C Dm
Pejamkan matamu dan mulailah ketawa
Reff:
G Dm
Semua manusia tidak berguna
G Dm
Semua manusia tidak berguna
F D
Lupakan kebaikanmu pada dunia
C Am
Ingat utang-utangmu kemudian
G Dm
Berbadan pada diri sendiri
F Dm
Sampai mati
F Dm
Hingga benar mati
Back to Reff 2x
(2022)
–
FESTIVAL
Nama-nama disebut
Nama-nama dilupakan
Angka-angka disebut
Angka-angka dilupakan.
Sudah begi tahun,
Masih kenangan yang kau rawat?
Orang-orang berkerumun
Membicarakan apa yang ada dalam
Dirinya, kau dipaksa menyimak,
Menelaah, menyimak lagi,
Menelaah lagi, dan bosan.
Lalu
Buku-buku disebut
Orang-orang disebut
Dan
Tangan-tangan disembah!
Orang-orang pulang
Membawa apa yang kau sebut tiada.
(15 Nov 2022)
–
KESEDIHAN YANG KE SEKIAN
Tuhan menciptakan orang-orang bucin
agar mereka yang pop
bisa dapat uang hanya dengan bikin
kata-kata mutiara
hingga kaum sastrawi yang militan
menjauhi mereka semua
dan menjadi sendirian
sendirian di dunia yang seru ini?
kasihan
apakah nanti mereka punya anak?
kan sendirian, wkwk
sementara kebudayaan urban
terus saja menggerogotinya
hingga tubuhnya menjadi lima
kepala di Jakarta, badan di Tokyo
dan bagian yang tak disebutkan
bukan urusanmu!
lenggok patah biduan
aduhai malang
kenapa ini kepalamu bergoyang?
bahasa mengikuti tubuhmu
anjim, anjir, anjay
tapi memang aduh
Tuhan menciptakan komedi
di sakaratul mautmu!
(2021)
*****
Editor: Moch Aldy MA