Bergiat di Komunitas Tjirebon Book Club. Pernah menjadi Editor di salah satu penerbit. Saat ini menjadi pengajar.

Mataku Mati Lampu dan Puisi Lainnya

Saefudin Muhamad

1 min read

Kenyataan yang Terbengkalai di Kamar Tidur

dalam sebuah album galeri ponsel, foto-foto wajah lama adalah bahasa yang mengendap dan memantul pernyataan dalam potrait buram: menerjemahkan setelan mode rambut, kemeja kancing terbuka, serta oblong, yang memunculkan pertanyaan panjang tentang segala yang tak tergapai oleh kenangan.

dalam beranda media sosial, satu foto lama dan foto terbaru, muncul dengan caption: 2014 (before), 2021 (after). orang-orang akan membaca satu jarak antar yang lalu, yang kini, dan yang nanti. seperti remah keju, atau ampas teh poci, atau bahkan sisa-sisa selai roti.

hari-hari pun melambat saat tubuh terpasung nyaman di atas ranjang. satu jari mulai mengeklik yang lain: membongkar satu tumpukan folder yang berantakan. membuka satu per satu file-file yang berserak: scan file ijazah, transkrip nilai, ktp, sertifikat-sertifikat dan file lainnya yang mengetuk ingatan semasa file-file itu pernah menjadi pertaruhan, dan kehilangan, dan keputusasaan, dan kekalahan sejak dalam inti kepalanya sendiri.

seketika gempa di permukaan kepala, menggoyahkan pelipis dan kening. tapi keriuhan itu tak terbaca, atau kadang terbaca, jika beberapa kemurungan nangkring di setiap story media. dan kamar tidur gagal menjadi ruang untuk mengada atau jalan ninja untuk melarikan tubuh sendiri dari tayangan streaming di instagram, market place online, dan kenyataan terbengkalai yang berkicau kacau.

pada satu bantal guling yang tergeletak, setiap tubuh memeluknya: memeluk kekosongan yang telah tertembak oleh satu komentar pendek, tapi menembus dengan kemelungan panjang.

(2021)

Hari Libur yang Tak Terkendali

– pagi pukul 08.00

di atas bantal yang tak sintal, kepalaku terpelintir. angan-angan mendadak mengeja silsilah pekan depan sebagai pertanyaan yang tersedak di tenggorokkan.

– siang pukul 14.00

di gigir waktu, lengan melepaskan arloji untuk melupakan detik kematian. membiarkan hari libur terpelanting, lepas dari pikiran. meletakkan denyut migrain di atas awang-awang. menjatuhkan doa yang terkatung di gantungan pakaian.

– malam pukul 22.59

di bawah bulan sabit, malam pun mulai menyusuri dirinya sebagai angin. menyapu debu di latar pelamunan. meniupkan ruh Sisyphus dalam seonggok tubuh: menanggung nasib mati suri sekali lagi.

(2021)

Kesakitan-Kesakitan Dini Hari

setiap saat, detik-detik yang lekat meringkas catatan rutinitas yang kesat dan melipat. semisal: saat suara kita tersangkut tepat di antara meja sarapan dan tegangan antena pada siaran berita-berita pagi. atau saat pundak-pundak kita memikul usia, beban nama, kira-kira serupa kota dan kata yang kedap dalam lenting makna. atau, saat kaki kita diburu oleh waktu, dan arloji adalah cctv, kita buronan tembak mati.

tapi setiap ringkasan menempuh jalan sembunyi, sebab tak ada yang mengusik selain sisi-sisi kesepian itu. kesepian sepasang mata yang sendiri menanti hari libur, me-time masa kini, dan bayang-bayang untuk tabah dari tubuh yang lunglai dan letih.

(2021)

Mataku Mati Lampu

di teluk kota, aku sendiri
mengapur gigir
dan memutihkan
bercak-bercak kecemasan.

di sepanjang trotoar,
leherku tercekik
oleh ketukan langkah
para pejalan kaki
yang serupa Cartesian.

di dalam rumah
tanpa jendela
kepalaku antena
pada sebuah televisi
yang konslet.

di pojok kamar, tiba-tiba
mataku mati lampu.

(2021)

Menjaga Jarak Kita

mataku lensa kamera
yang tak mampu
memotret jangkauan jarak
antar kota dan airmata.

tapi jari-jari kita
mulai belajar mengukur
dengan garis mistar
dalam bilangan waktu.

menghitung jarak ingatan
dari kenangan yang terikat.

menerjemahkan rahasia
yang terkurung dalam bahasa.

merobohkan penjara kota,
memotong jeruji-jerujinya,
hingga sampai pada titik tertentu.

tapi kita tak pernah tahu
gambaran kenyataan jarak itu.

(2021)

*****

Editor: Moch Aldy MA

Saefudin Muhamad
Saefudin Muhamad Bergiat di Komunitas Tjirebon Book Club. Pernah menjadi Editor di salah satu penerbit. Saat ini menjadi pengajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email