Buruh di Semarang dan kerja paruh waktu sebagai editor di penerbit Semut Api. Bukunya yang sudah terbit berupa kumcer Sekelompok Babi dan Rumah-Rumah (Semut Api, 2021).

Kebinatanganku dan Puisi Lainnya

Farras Pradana

1 min read

Kebinatanganku

kebinatanganku keluar dari tabung lem
yang dibeli seorang bocah dari toko material di tengah kota.
aku keluar bersama, atau mungkin tidak dengan sendirinya.
hembusan trotoar menyapuku ke dalam printer fotokopian
yang digunakan oleh mahasiswa.

jarak diriku dengan angin
seperti seikat rumput yang dimakan kambing kurban.
kematian yang menjala di jalan sepi melewati perempatan
dan sebelum tikungan rumah kekasih
ada dirinya yang lain.

namun aku dihidupkan ulang oleh biola setengah
rusak dari dalam gudang rumah kekasih yang sepi.

kebinatanganku melebar setengah senti
dari kaki dan dengkul yang di isi:
kamu, dan api dari dalam rumah
yang memanjangkan jahitan pada tembok
yang meninggalkan cap tangan kita.

Ngramang, 1 Agustus 2019

Kepul Asap di Kamar Kosan

satu kepul asap rokok teredam dompet yang berisi
KTP, bahkan identitas tidak lagi
dapat menambal sulam kegersangan di relung lambung.

sementara atom-atom lalu berjatuhan
di atas puisi jahat yang tak mengidahkan
redaktur, sehingga hanya terbit di tembok
berlatar belakang hijau di kamar kos-kosan.

aku masih saja bergulingan, antara pulang dan menahan.

selotip bening makin terkikis sebagai penahan.
ditampakkannya padaku dari celah jendela
langit yang putih, dan suara dari sepanjang Jalan Lembah UGM.
satu botol air telah turun setelah kepul asap terakhir.

Karang Malang, 28 Juli 2019

Dipisah Koran

berita-berita yang memisahkanku dengan tembok
adalah koran yang dijahit yang membatasiku dengan lantai.
maka pantatku berada di wajah ketua partai yang melambai.
punggungku yang selebar lapangan futsal menghalangi
senyum seorang model, berita kematian konglomerat,
dan kekalahan tak terduga Real Madrid dari Real Sociedad.

mereka membeku di selembar kulkas gelap para wartawan.
dan para loper yang menyurati para pelanggan
lebih sering ketimbang kekasih mereka sendiri.
lalu seorang pustakawati
cantik yang setia merawat cacat dengan penuh digaji
sebelum kembali didedah. atau hanya
bergumpal di gerobak angkringan dengan sambal teri yang tiba-tiba
menyalahkanku untuk bangkit mencarinya.

Karang Malang, 28 Juli 2019

Membuang Tamsil

menyampirkan tamsil di sabuk tentara.
seorang martir yang bergelayut di tiang listrik
tanpa menggantungkan cita-citanya pada trafo,
atau pada
kabel tembaga yang menjulur ke rumah sang tuan.

sengatan-sengatan binatang membuat dirinya
masuk ke dalam rumahnya yang putih.
permadani terbang
sebelah tubuhnya yang reot tumbuh kembali menjadi besi.

tentaranya masuk ke ruang puisi
memberikannya tamsil dan juga revolver.

martir itu membuang tamsil
ia, sang tuan yang menyambungkan tembaga dengan langit
dan menarik awan untuk mengecat rumahnya
dengan kepalanya yang miring tiga derajat tanpa
penyangga

Ngramang, 2 Agustus 2019

Tidurnya Otak

ketika bantal tiada lagi menguasai kepala
dan otak lebih memilih tidur dengan bantal saat
bulan mengambang di antara kening yang berkerut,
ombak yang membikin alis saling terikat.

lantas durjana tengah mendaki tengkuk yang sepi
melalui jam tangan dan juga hamparan
kosong yang meluas di jagat rimba bulu-bulu
kasar, serupa sikat toilet yang sering digunakan
mengosek kloset bersama cairan pembersih
yang biasa digunakan untuk wajah agar menyerupai
timur yang menggempur dengan dentuman drum
badut pada rongga sebatang melati di
hari ketika mekar dan langsung patah tersenggol
angin yang berlomba dengan debu mencapai finish
di dalam paru-paru seorang bocah yang
tak lama lagi mati karena maut dan
bukannya asap rokokku di dalam kamar. atau
kepala seseorang yang telah menidurkan otaknya
dengan selimut dan bantal.

Karang Malang, 28 Juli 2019

*****

Editor: Moch Aldy MA

Farras Pradana
Farras Pradana Buruh di Semarang dan kerja paruh waktu sebagai editor di penerbit Semut Api. Bukunya yang sudah terbit berupa kumcer Sekelompok Babi dan Rumah-Rumah (Semut Api, 2021).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email