Senin Pagi
kutanggalkan sayap ke gantungan baju
debu intan telah tiris dari rambut
hanyut, bersama busa sampo
dan binar lainya memudar
dibawa gelembung sabun
kukafani tubuhku dengan kemeja biru
dan kumakamkan diriku dalam sepatu
sebelum pahatan epitaf tergantung
di leherku. dan jam
berpukul-pukul
tujuh
(2025)
–
Vakansi
apa yang lebih hening
dan lengang dari pepohon
pinus yang didekap kabut
musim hujan?
ya,
bait-bait puisiku
yang tak dapat ditata
menggunakan kata
jika kau tak pernah datang
dan membaringkan diri
di kepalaku.
(2025)
–
Diftong
jika saja kita
adalah dua huruf vokal
dalam satu suku kata
maka akan seru
sepertinya,
dik.
seperti: ai
dalam kata: mencintai.
(2025)
–
Jembatan Kaca
kau berada di sebuah ujung
membentangkan kaca
yang terbuat dari kata liat
yang kukira tak pernah kau ucap.
aku menuju-mu.
melangkah pada sebuah rapuh
yang terus retak ketika kutinggal jejak.
di bawahku palung:
menganga, diam, muram.
jatuh adalah keniscayaan
dan kukira juga kau tak akan
datang menolong ketika aku berlari.
kau berada di sebuah ujung
dan aku tak dapat jelas melihatmu
di tanganmu palu atau perban untukku.
(2025)
–
Kalau Kepala Bisa Kebanjiran, Mungkin Begini Ceritanya
waktu itu aku sedang cuti,
entah dari pekerjaan kantor
atau dari takdir yang sudah mulai
kuanggap jadi pacarku sendiri.
kukunci rapat tubuhku
bagai puri
mengusir semua penghuni.
bukan kuil karena itu terlalu suci
dan semua yang datang pasti punya doa
dan harapan tinggi untuk diamini.
tapi entah dari kapan
rintik hujan mulai berdatangan.
kau. hujanmu. turun dan rintik melulu.
ah, lalu kau menjadi banjir.
meluap. masuk bangunan begitu saja.
meluluhlantakkan perabot memori
yang sudah kukunci rapat agar tak basah lagi,
entah karena tempias kopi, hujan, atau air-air lainnya.
kau malah hujan. kau
malah banjir. dan kau
malah surut.
aku basah kuyup.
kucari, kau
surut.
kalau kepalaku kantor, mungkin
sudah basah semua dokumen
yang menyimpan segala cerita-cerita
dan tintanya juga akan membanjiri
dokumen-dokumen penting lainnya.
aduh. untung masih cuti.
gimana sih kau ini?
(2025)
*****