SEPI IALAH MANTAN
jam berlompatan ke halaman tidurku
igau dari segala igau
angin petang bergelombang
mengimbau,
pulanglah mimpi berkemas catatan
agar sudah dendam kelahi
agar sudah adu-bacok pikiran
(sembari bakar kenangan
yang berkobar keangkuhan,
hei, mantan tersenyum kepalsuan
sini biar kuberi kamu pelajaran
jika perempatan berhenti
memberi salam kiri-kanan)
(Banjarbaru, Maret 2025)
–
KAMPANYE INGATAN
segala pejam biar tinggalkan
dalam tubuh terbaring aku
sementara aku lainnya sibuk seteru
membakar janji palsu
yang meluber tiba-tiba
dari mulut berkubang comberan
duhai, mulut siapakah
serapah gentayangan
jadi hantu
menculik kamu
dengan bujuk-rayu
“sini, pukpuk dulu,
biar kumakamkan segala asu
yang menggonggong penuh nafsu.”
(Banjarbaru, 2025)
–
SUNGAI ULIN 03
kamar pun mengigau
jika ditinggalkannya aku
menyeret-nyeret gelak tawa
ke penjuru mana saja
sesuka hati membagi cerita
perihal cinta yang tandas
di sebuah selasa
(Banjarbaru, 2025)
–
CANDU ASU
seekor asu candu menciumku
tiap terjaga, dibayangkannya kamu
mengiris-ngiris sepi yang pisau
au, betapa pukau
jika kucongkel kesedihanmu
kubawa berlari
ke sana-ke mari
hingga habis
isak romantis
hingga terbit
sajak manis;
hatimu
yang
berlubang
(Banjarbaru, 2025)
–
TERINGAT SONY SI CALON MAYAT
kanan mantan
kiri kuburan
berikan jerangkong
pada kedua-duanya
biar terhibur
sampai tawa penghabisan
(Banjarbaru, 2025)
*****
Editor: Moch Aldy MA