Penikmat fiksi dan puisi yang doyan kopi sachetan, sesekali streaming film-film beraroma persetanan. Buku puisinya, "Hantu-Hantu Kepala Ayah"(Penerbit Lumpur, 2025).

Candu Asu dan Puisi Lainnya

Muhammad Daffa

40 sec read

SEPI IALAH MANTAN

jam berlompatan ke halaman tidurku
igau dari segala igau
angin petang bergelombang
mengimbau,
pulanglah mimpi berkemas catatan
agar sudah dendam kelahi
agar sudah adu-bacok pikiran
(sembari bakar kenangan
yang berkobar keangkuhan,
hei, mantan tersenyum kepalsuan
sini biar kuberi kamu pelajaran
jika perempatan berhenti
memberi salam kiri-kanan)

(Banjarbaru, Maret 2025)

KAMPANYE INGATAN

segala pejam biar tinggalkan
dalam tubuh terbaring aku
sementara aku lainnya sibuk seteru
membakar janji palsu
yang meluber tiba-tiba
dari mulut berkubang comberan

duhai, mulut siapakah
serapah gentayangan
jadi hantu
menculik kamu
dengan bujuk-rayu

“sini, pukpuk dulu,
biar kumakamkan segala asu
yang menggonggong penuh nafsu.”

(Banjarbaru, 2025)

SUNGAI ULIN 03

kamar pun mengigau
jika ditinggalkannya aku
menyeret-nyeret gelak tawa
ke penjuru mana saja
sesuka hati membagi cerita
perihal cinta yang tandas
di sebuah selasa

(Banjarbaru, 2025)

CANDU ASU

seekor asu candu menciumku
tiap terjaga, dibayangkannya kamu
mengiris-ngiris sepi yang pisau
au, betapa pukau
jika kucongkel kesedihanmu

kubawa berlari
ke sana-ke mari
hingga habis
isak romantis
hingga terbit
sajak manis;

hatimu
yang
berlubang

(Banjarbaru, 2025)

TERINGAT SONY SI CALON MAYAT

kanan mantan
kiri kuburan

berikan jerangkong
pada kedua-duanya

biar terhibur
sampai tawa penghabisan

(Banjarbaru, 2025)

*****

Editor: Moch Aldy MA

Muhammad Daffa
Muhammad Daffa Penikmat fiksi dan puisi yang doyan kopi sachetan, sesekali streaming film-film beraroma persetanan. Buku puisinya, "Hantu-Hantu Kepala Ayah"(Penerbit Lumpur, 2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email