berkubang dalam dunia kepenulisan yang berkaitan dengan isu kemanusiaan dan kesejahteraan perempuan

Penipu Terpandai dan Puisi Lainnya

Rizka Kurnia Ayu

1 min read

Rumah Pertama

Katamu, hanya anjing yang menjilat tungkai Rostchild
Sebab manusia ditakdirkan melaut ke dalam tanah
Menukar otaknya dengan nampan sederhana
Sekadar cukup mengaliri getir faring
juga pengganjal nafsu

Tubuh harus disiplin dalam penderitaan kudus, agar merah setia pada bara
Enggan meredup meski FOMO menebar jala berlubang
Bak cicak meniup api Ibrahim
Merunduk…
Lidah debt collector tak selegit kondom aneka rasa

Tempat bersandar ini memang tak lebar
Namun cukup untuk bertukar kebodohan jenaka rahasia
Ada sansevieria moonshine, bergerak bisu menyerap mantra
Ada syukur, sebab jatuh tempo bukan ahriman di dua mata.

(Depok-2023)

Penipu Terpandai

Puan bisa mencintaimu ribuan kali
Menusuki diri dengan
kebodohan yang nikmat
Membawa gusarnya bersama
kecipak langkah di lembah resah
Meringkihkan kaki, bergantian
menabuh tilam, menguda liar
Lentik jemari berulang-ulang
menelisik cahaya pada layar
menunggu umpan mana
yang akan termakan

Semua perempuan pernah
jadi putri malu minimal sekali
Pun maksimal telan pil kebucinan

Sayangnya tak pernah ada repetisi
Karena ketulusan seringkali
menghambur tanpa ketuk permisi

Potret ketat terbingkai menolakmu
Muncul berkali selimuti wajah baru
Sialnya, puan enggan mengadu
Soal wajahmu bukan wajahmu

Jangan terheran, semua perempuan
adalah yang terpandai soal menipu
Konon bai’at terkudus perempuan
ada pada kanon-kanon bisu.

(Depok, 2023)

Tikus-Tikus dalam Cerita Hidupmu

Tikus pemahat dendam kesumat yang meresapi pori kepalamu
Nyatanya pengolah limbah yang ikhlas
Entah kapan bermula
Tikus gemar mengunyah kaleng dan plastik
Apakah sejak warta krisis ekologi menyeruak atau sejak kau sakau hoarding disorder?
Yang teringat sebening kaca, kau pernah berkisah
Tentang tikus penghuni gorong-gorong—penyemai cacar pada kulitmu,
Yang butuh seabad lamanya memirsa bandrol barang—sebelum memindahkannya dari etalase ke pangkuanmu

Sejak dulu…
Kau menggilai tikus beroda genap ganda
Beraroma Clive Christian “C”
Hobi menggesek—jua gemar membagikan potongan kecil dadanya—sama rata

Pada lautan betina
Juga padamu
Tololnya,
Kau mau!

(Depok, 2023)

Perempuan di Medan Pertempuran

Netra terpejam menggigit kembang mawar
Menyalak bisu di sudut patileman
Dua sulurnya terkangkang ke gharbun dan syaqrun

Lonceng telah mewarta
Tiba masa, akar memenggal tanah yang sembilan bulan memberinya tumpangan
Sebelum katastrofi tiba
Menerbangkan lampion berasmakan “ibu”

Jiwa segar bermandi darah menelungkup di atas dua buah loofah
Memahat kuku lentur pada kegelian
Mengisap rakus nyawa pertama puan
Corong mukanya menolak kesudahan
Mereguk rakus kehidupan yang dulu hanya bisa dilukis dalam gelap rahim

Misi suci menolak usai
Ejanan kedua berkumandang, embuni menuntut dilahirkan
Separuh hayat kembali terhempas ke awang-awang
Seketika rupa-rupa kembang menghujani teriakan
Meminta angin menerbangkan embun kelelahan

Tiada sesal, meski kesakitan adalah tambal sulam
Kelahiran adalah perayaan.

(Depok, 2023)

Makna

Rautmu seluas padang tundra
Dan aku gugusan lumut yang menghias cekang agar kau tetap jadi hutan hujan
Kau tanpaku, adalah Mariana tanpa Macropinna Microstoma
Namun ketololan gemar terlambat, bukan?

Segurat senyum yang kukira janin ketersalingan
Hanyalah jejak kondensasi burung malam
Kakimu bergerak gelisah,
Tak nyaman rupanya, kala kutenun kata di depan netra
Kau mulai murka, aku keracunan fonik, keluhmu

Pengabaian berpasung jeruji pengasingan
Telah tertiup lewat anak gelang di jari manisku
Kau bilang, itu cara mengurai sampah rumah tangga

Jika kejenuhan menjelma buta yang menolak terima donor kornea
Belahlah langit kita jadi dua
Terbang dan aku adalah makna.

(Jaksel, 2019)

*****

Editor: Moch Aldy MA

Rizka Kurnia Ayu
Rizka Kurnia Ayu berkubang dalam dunia kepenulisan yang berkaitan dengan isu kemanusiaan dan kesejahteraan perempuan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email