Redaksi Omong-Omong

Budi dan Bahasa dan Puisi Lainnya

Ghufroni An'ars

1 min read

Budi dan Bahasa

budi pernah percaya
pada keajaiban bahasa
saat ibu guru berkata
bahasa adalah cermin dunia

budi mulai gemar merias
cermin itu dengan segala umpama
matahari hujan dan bunga
ia sulap jadi majas
setiap kata adalah warna

tapi dunia budi tak berumur panjang
cermin itu berhenti mempesona
tepat ketika ibu guru bilang
yang betul memesona

budi tak mampu mencerna
mengapa kata dipaksa patuh?
apalagi ketika ibu guru berkata,
itu sudah dari sananya

cermin budi bengkah
yang tersisa hanya benar dan salah
matahari hujan dan bunga
tinggal kata yang hilang rasa

-

Budi Benci Bahasa

budi benci bahasa
sejak mengenal sintaksis
budi kini lebih sibuk membaca tata eja
ketimbang menata puisi

saat budi ingin melukis pohon
tangannya menulis beton
kunang-kunang dan laron
berubah jadi lampu neon

budi gusar dan lapar
ia pergi menggadai imajinasi
menukar imaji dengan sepiring nasi
memilih patuh pada kaidah
meski puisinya jadi tak indah

di hadapan cermin
budi berdiri bagai porselin
entah siapa yang budi maki
barangkali bahasa,
atau dirinya sendiri

-
Budi Menghapus Kamus

kata cinta berarti suka
kata percaya berarti tak ragu
kata hidup berarti masih bernapas
budi menutup kamus
mengambil penghapus

budi ingin menulis ulang segalanya
tapi pensilnya patah
di antara kata benar
dan salah

-

Budi Belajar Mengumpat

budi butuh kata yang tepat
untuk mengumpat
tapi kamus tak menyimpan seruan
hanya barisan lema
indah dan sopan

budi membuka halaman pertama
namun tak satu pun kata
terasa pas untuk tumpah amarah
semua definisi terasa suci
seolah dunia tak pernah bernoda

maka budi menciptakan umpatan baru
gabungan bunyi batu
meluncur ke dasar lumpur
lebih kotor dari makian
lebih tajam dari belati
lebih jujur dari bahasa

-

Budi Orang Sakti

budi membusung dada
setelah mengenal bahasa
seperti seorang sakti
dengan lidah dari belati

ia menulis puisi tentang segala:
gunung, laut, dan cinta,
seolah dunia menunggu
ayunan lidahnya

budi telah menyulap kata
menjadi senjata
yang terlampau bahaya
bahkan bagi
dirinya sendiri

*****
Editor: Moch Aldy MA
Ghufroni An'ars
Ghufroni An'ars Redaksi Omong-Omong

Orang Tua

Yoga Mestika Putra Yoga Mestika Putra
3 min read

Api Kecil

Pitrus Puspito Pitrus Puspito
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email