Belum Gosok Gigi dan Puisi Lainnya

Belum Gosok Gigi

pagi pagi sekali, matahari mengetuk jendela kamarku.

setelah kubuka daun jendela, ia berkata: aku ingin

berciuman denganmu. ah. aku belum gosok gigi.

tergopoh kucari sikat gigi, tak ketemu jua. entah di

mana. tiba tiba kuteringat, bahwa sikat gigi

ketinggalan di dalam sajak yudhistira massardhi.

(Bekasi, 2022)

–

2 Versi Asu

menurut jokpin, asu adalah anjing yang suka minum

susu. tapi menurut buset, asu adalah anjing sukarela.

ia manut mau dibawa ke mana saja, dikeluarkan dari

kandang mulut manusia sebagai makian atau malah

sebagai bagian dari peluk keakraban.

(Bekasi, 2022)

–

Teh Poci

kita suka minum teh untuk mengakrabi pagi yang

masih tertambat pada seutas mimpi. tapi kita tak bisa

menyeduhnya di poci goenawan mohamad yang

mungkin telah retak atau pecah kini.

(Bekasi, 2022)

–

Mengunyah

barangkali hanya penyair dharmadi yang piawai

mengunyah cahaya bulan. kalau saya cukup

mengunyah kenyataan, yang alotnya minta ampun

dan seperti makin mengeras saja bertahun tahun. dan

tentu amat berlebihan bila larik larik kalimat ini

dianggap sebagai puisi.

(Bekasi, 2022)

–

Tersedak

seorang penyair sarapan pagi
terburu seperti dikejar hantu kali
hei, pelan pelan saja biar hemat energi
awas, jangan sampai tersedak diksi

(Bekasi, 2022)

–

Hobi Lari

seseorang yang setiap hari lari, bisa jadi itu dilakukan

sebagai bagian dari pelarian. mungkin ingin menghindar

dari kejaran suara gonggongan dari dalam dirinya atau

dari kenyataan yang bertaring amat runcing.

(Bekasi, 2022)

–

Sampo Metal

sebagai penyuka dangdut dan keroncong, apakah boleh

saya keramas pakai sampo metal? karena saya khawatir

rambut saya akan keluarkan suara gemuruh penuh

distorsi dan banyak gerakan atraksi.

(Bekasi, 2022)

*****

Editor: Moch Aldy MA