Bertemunya Choi Ung dengan Kook Yeon Soo dalam projek dokumenter yang diadakan oleh salah satu acara televisi di sekolah beberapa tahun lalu, membuat mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan. Choi Ung dikenal sebagai siswa bodoh namun berbakat dalam seni dan bercita-cita memiliki banyak uang. Sementara Kook Yeon Soo dikenal sebagai siswi pintar namun pelit, galak, keras dan egois.
Hubungan mereka terbilang awet hingga mereka sama-sama lulus dan masuk perguruan tinggi yang sama. Sampai suatu hari Yeon Soo memiliki masalah finansial yang mengharuskannya bekerja banting tulang mencari uang. Dalam situasi tersebut, Choi Ung tetap setia menemani Yeon Soo. Namun, hubungan mereka berakhir ketika Yeon Soo merasa harus melepaskan Choi Ung dari hidupnya yang malang. Yeon Soo merasa ia hanya menjadi beban untuk Choi Ung yang memiliki kehidupan yang nyaman dan ideal.
Choi Ung sama sekali tidak mengerti alasan mengapa pacarnya ingin putus. Ia tersiksa bertahun-tahun bertanya pada dirinya sendiri, hingga mengurung diri di dalam kamar untuk menghindar dari kehidupan sosial. Seperti hujan yang datang tiba-tiba, takdir berubah secepat cuaca. Choi Ung dan Yeon Soo dipertemukan kembali oleh tim proyek dokumenter yang pernah bekerjasama dengan mereka di SMA dulu. Dokumenter yang pernah dibuat dulu ternyata sudah berusia 10 tahun. Tim dokumenter televisi itu ingin meliput kehidupan Choi Ung dan Yeon Soo di masa sekarang.
Dalam liputan tersebut, Choi Ung dan Yeon Soo kembali bertemu untuk pertama kalinya setelah putus. Kesempatan bertemu itu ternyata menjadi awal keterbukaan keduanya untuk menceritakan situasi yang mereka alami. Choi Ung yang sebenarnya tak pernah ingin putus, namun terpaksa menyingkirkan Yeon Soo hanya karena tak ingin merepotkan. Sementara Yeon Soo bertahun-tahun mempertanyakan berbagai kemungkinan alasan mengapa mereka putus. Akhir dari drama Korea yang tayang di Netflix ini menunjukkan Choi Ung dan Yeon Soo yang bersepakat untuk kembali sebagai pasangan. Mereka juga bersepakat untuk menikah.
“Kembali bersama belum tentu membaca buku dua kali, ada saja halaman yang terselip dan terlipat sehingga kita belum membacanya secara keseluruhan sehingga menghasilkan akhir cerita yang menyakitkan.”
Drama buatan Korea memang tak pernah gagal mengeksekusi kisah-kisah manis usia remaja atau dewasa awal. Uniknya, kebanyakan drama Korea juga terasa relevan ditonton oleh pemirsa di luar rentang usia tersebut. Drama Our Beloved Summer menjadi salah satu pilihan tontonan yang menarik bagi semua usia. Kisah cinta remaja yang keras kepala dan egois, serta dinamika tokoh yang pelan-pelan menemukan kebijaksanaan dari masalah-masalah yang terjadi, menjadi pola yang selalu berhasil dieksplorasi. Porsi komedi dalam drama ini juga mendukung cerita yang manis dan hangat.
Untuk era di mana banyak film/series gencar mengeksplorasi kisah-kisah cinta yang begitu rumit, Our Beloved Summer menawarkan konflik sederhana, tentang perasaan-perasaan yang tak tersampaikan di usia remaja, sampai waktu yang mendorong kita untuk bisa mengurai kembali satu per satu pecahan ingatan itu, dan berdamai dengan segala sesuatu yang pernah terjadi.
***
Editor: Ghufroni An’ars