Pesan yang Tak Singkat
Setiap hari
kau mengirimkan
sebuah pesan
dua puluh ribu
karakter panjangnya
lengkap dengan
lampiran data
argumentatif
dan bukti-bukti
valid
aku tak bisa
lagi menyangkal
mencintaimu
memang paling
masuk akal
gila!
(Pakubuwono, 2025)
–
Obrolan Pendek
Suatu pagi kita berpapasan. Mata saling memandang. Kulihat sepertinya kamu hendak menyapaku. Tidak. Tentu, harus aku duluan yang menyapamu. Hai, Buku, bagaimana kabarmu? Kovermu ceria sekali hari ini. Halaman berapa yang perlu kubaca? Sungguh obrolan pendek yang penuh basa-basi. Bungkus!
(Pakubuwono, 2025)
–
Aktivitas Akhir Pekan
Akhir pekan ini
aku pergi ke toko
buku menemui
dirimu yang sedang
bingung memilih
buku mana yang
akan kau baca
sampai akhirnya
kau ambil buku
puisi yang isinya
adalah isi kepalaku
yang isinya adalah
hanya namamu
kau pun membacanya
lalu bertambahlah
bingungmu.
(Depok, 2025)
–
Macet dan Hujan
Sepulang dari toko buku, kita terjebak macet. Turun pula hujan. Dan kita menyaksikan segala manusia kelimpungan mencari tempat berteduh. Jelas baju, tas, dan buku-buku yang kita beli basah kuyup. Tak sempat kita menepi di tengah kehebohan ini. Sadrah. Dengan dingin dan segala basah. Tak bisa ditawar-tawar. Hujan dan macet adalah perpaduan paling sempurna. Untuk menguji segenap sabar.
(Pakubuwono, 2025)
*****
Editor: Moch Aldy MA