Keterbatasan
Kita terbahak—
gemercik air:
buih sabun di lekuk senyum, tubuh, dan
pandangmu mengalir sekujur badan
rahasia masing-masing kita
yang luruh dari air mata:
lorong-lorong denting
jeruji (jam) tengah malam
langit-langit berukir lampau—ketika
bintang-bintang terlampau muram
rahasia kita adalah temaram
makan malam setelah ini yang
disantap bersama-sama;
sebentar lagi kita abadi,
sayangku.
biar sekarang kita tenggelam dalam peluk
antara sabun, keringat—dan air
yang mengalir di sekujur punggungmu
(Februari, 2025)
–
Kekasih
Gadis lugu pengusaha kata-kata
berlari dalam kurungan kotak
kakus yang dipenuhi mata dari
penjuru kota, seperti ibu yang
menjerit ke mana-mana
seperti gadis lucu
digerayangi tangan-tangan layar kaca
yang melepas
lapis-lapis tubuh
seperti burung
kehilangan bulu-bulu
mana mata angin
kabarku buntu dalam labirin
mencari-cari toilet yang dijanjikan Jokpin
(Banjarmasin, Maret 2025)
–
Kelahiran
Ada kata-kata
yang selalu anak kecil
di masa lalumu lupakan
apa arti menjadi orang tua?
seperti kehilangan handuk
di depan kamar mandi
seperti pertanyaan yang tak pernah
dijawab orangorang dewasa.
Apa lagi-lagi kamu melupakan sabun?
ada kuburan
ada Al-Qur’an
Apa kamu masih membaca Al-Qur’an?
seperti: kamu merasakan seluruh
tubuhmu bergerak
langkah-melangkah
bau tubuhmu
tanpa keranjang
sabun, sampo
sikat gigi dan odol
menuju pintu
gagang kamar mandi
masih terdengar suara ibu
membimbingmu berdoa
sebelum masuk kamar mandi?
ada doa anak kecil
yang naif dalam toilet
tak pernah dewasa
takkan pernah jadi orangtua
seperti bunga-bunga yang
tak pernah kau lihat
ketika rerumputan menari
bersama angin-angin
tak sedikitpun
(Banjarmasin, Juli 2025)
–
Bebunyian
seorang pencuri yang
dibenci seluruh dunia melarikan diri
ke dalam toilet, disergap suara-suara
diculik bebunyian
alam gelombang melumat daging pencuri
menjadi satu bersama tetes keran
cacat; semilir angin melalui retak
reyot pintu
tangan kalap mencari tangan
pencuri dihantam sangkakala
pecah gayung; sabun ledak pecahan
sampo sikat gigi yang menyala
kloset membesar seluas-luasnya mulut
yang siap mengunyah tuntas
sekurang-kurangnya teriakan cermin
yang memanggil tuan polisi!
polisi berteriak menerjang toilet
bapak tiga anak itu menarik
tangan pencuri yang tersisa
dari hati yang berlubang
(Banjarmasin, Maret 2025)
–
Saat Dunia Membutuhkannya di 2011
seorang pangeran terbirit-birit
mencari kamar mandi di padang bunga
Kekasihnya mati
Kekasihnya mati
(Banjarmasin, Maret 2025)
–
Cinta Sejati
Berikut adalah catatan
dari paparan pacar unik
mengenai hobinya mengintip:
Pak Budi bernyanyi ketika mandi
sampai matahari mekar dan bunga-bunga
terbit dari senyum ibu di ruang makan
Mas Syafi’i menangis
sambil termenung di guyuran keran,
padahal jajannya juara satu dan
otaknya tiada dua
Bu Karti mandinya cepat
Kak Risa menyumpahi tetangganya
yang terlampau cantik, sampai sabun
sesekali menyakiti matanya
dan beberapa catatan yang
sudah pudar dirayap waktu
“Orang menjadi sejati ketika mandi”
Pacarku bunuh diri di kamar mandi
berharap bisa mencintaiku seutuhnya
(Banjarmasin, Maret 2025)
*****
Editor: Moch Aldy MA
