Aku melihat veteran itu
menyematkan lencana
di dada sahabatnya
yang tremor, bungkuk, dan renta.
“Kau masih hidup, lek ?” tanyanya sambil sesunggukan.
“Masih lek, masih. Giliranku belum sampai, lek.”
Mereka menangis bersama
Entah apa arti tangis mereka.
Kemudian mereka tertawa
Entah apa arti tawa mereka.
Dari mata sipitku menetes air mata
Teringat mereka yang selalu memanggilku Cina.
Malu kalian pada veteran tua itu
“Wirang !”
~Tjan~