Percakapan Pukul Tiga Pagi
Lagi-lagi pukul tiga pagi
Seseorang dalam tubuhku terbangun
Memaksaku untuk bangkit dari tidur
Menuntunku menuju cermin di sudut kamar
Dia sudah menunggu di sana
Tersenyum kecut sambil melambai
Dengan mata sembab dia tertawa
Menyapaku dengan bibir kering yang getir
Senang bercakap sebentar dengannya
Bicara omong kosong bagian paling favoritku
Tolong Penggal Kepalaku
Kepalaku berat
Kepalaku pusing
Kepalaku berisik
Kepalaku tidak mau diam
Tidak bisakah kulepas sebentar?
Atau kau penggal saja kepalaku!
Monyet Sialan
Ada monyet bergelantungan
Berayun ke sana ke mari
di dalam pikiranku
Monyet sialan!
Kepada Secangkir Kopi
Simpan saja
semua sedihmu
semua khawatirmu
semua kecewamu
semua gelisahmu
semua perasaanmu
ke dalam secangkir kopi
Lalu kau minum perlahan
dan jangan biarkan siapa pun tahu
Perihal Perpisahan
Mengapa mereka senang sekali membicarakan perpisahan?
Lebih baik berdebat besok pagi sarapan apa
Makan bubur diaduk atau tidak
Makan soto dicampur atau dipisah
Memilih pergi ke gunung, pantai, atau berburu kabut di pagi hari
Bukankah itu lebih menyenangkan?