Sesekali menulis puisi, sesekali menulis cerpen, seringkali kehilangan diri.

Sebuah Utas dan Puisi Lainnya

Eko Setyawan

1 min read

Sebuah Utas

1.
mungkin di antara kita adalah kabar
salah satunya ialah berita yang panjang.
orang-orang perlu tahu
bahwa kini, cerita yang kita susun
menjelma tajuk utama.

2.
mungkin jika di antara kita pergi dan menghilang.
salah satu dari kita
akan membuat utas panjang
tanpa perlu pergi ke mana-mana.

kita hanya perlu menulis
dan orang lain yang tak sengaja menjumpai
akan mengabari.

3.
mungkin jika di antara kita banyak bicara
hidup semakin menggelisahkan.
sebab respons dan tanggapan orang-orang
begitu mengerikan.

tapi, kita tak bisa membatasi orang lain, bukan?

4.
mungkin jika di antara kita menulis utas
orang-orang akan simpati
dan sebagian lagi akan mengerti
bahwa hidup ini tak lebih dari
: cerita yang diulang-ulangi.

selebihnya hanya kegelisahan

yang tak mati-mati.

(Karanganyar, 2022)

Twitter, Please Do Your Magic!

sesuatu hilang.

dunia seolah gempar
sebab keranjang Shopee
mesti diisi.

kekosongan itu
adalah dunia lain
yang tak tersentuh.

perkara ini
jauh lebih genting
dari pertengkaran tak berguna.
dan seharusnya, fafifu-wasweswos
harus secepatnya dimusnahkan.

semua orang bisa berdalil
tapi tentu, sebagian besarnya batil.
setelahnya twitter kubuka
keajaiban lantas tercipta

sesuatu masih hilang.
tapi yang pasti
keranjang Shopee
mesti tetap terisi.

(Karanganyar, 2022)

Spill

kita adalah bagian dari dilema dan kecemasan
lalu tanpa sadar hanyut dan terseret di dalamnya.

kita masih saja diliputi tanda tanya.

tim bubur diaduk atau tidak
tim mi kuah, goreng, atau nyemek agak basah
kerupuk utuh atau diremas
makan pakai sendok atau tangan pemberian Tuhan

dunia ini, seolah-olah telah terbelah
tanpa pernah ada jalan keluar
sebab semua pintu,
ternyata, ada di hatimu.

setiap kata-kata
setiap dari kita tak pernah luput
dan selalu bertanya.

oh ya, kamu tim mana?

spill, dong!

(Karanganyar, 2022)

Hashtag

pencarian seperti halnya nyala api yang berkobar
lalu merambat dan enggan padam.

pagi ini
di posisi tertinggi
ada berahi yang tak terkontrol
dan hilang kendali

di bawahnya
ada kabar tentang hilangnya kucing tetangga
dunia seolah gempar
karena kucing itu telah lama jadi penghibur
di kala berita politik
yang makin hari makin barbar

jauh di bawah sana
ada pertikaian seperti biasa
kamu cebong, kampret, atau kadrun
atau memang sengaja jadi buzzer
meski senyatanya kita sungguh-sungguh menderita
dibuatnya

di hari-hari lainnya
pencarian kita tetap sama
mendapat berita yang cepat berganti
namun menyala-nyala dan membelah kita
seperti api yang enggan padam tadi.

(Karanganyar, 2022)

Pororo

kucing ini terberkati
dan diturunkan dari surga
sewaktu Adam usai melahap khuldi.

bulunya adalah mantel Adam
sewaktu diturunkan.
karena ternyata, di surga,
udara jauh lebih panas dari yang kita bayangkan.

kumis itu adalah ilalang
yang tumbuh tak sengaja
karena pipinya menggemaskan.

raungnya ruang kosong
yang tak sekali pun dimasuki
dan ketika ia berusaha pergi.
ia tentu akan mudah dikenali
sebab, ia telah jadi pusat suara
tanpa harus berkata-kata.

kucing ini terberkati
sebab, netizen sangat mudah jatuh hati
sekaligus juga membenci.

(Karanganyar, 2022)

*****

Editor: Moch Aldy MA

Eko Setyawan
Eko Setyawan Sesekali menulis puisi, sesekali menulis cerpen, seringkali kehilangan diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email