Sunyi sebelum Zaman Robot
Kelak kudoakan kamu
Agar selalu punya sunyi
Yang membawamu ke jurang sepi
Sebagai simbol engkau punya hati
Hari ini telah aku temui
Bagaimana robot itu melukis dan
Menyelenggarakan sebuah pameran
Bahkan kabarnya kelak canda tawa
Atau bahkan cinta
Bisa diuraikan dengan matematika.
Selamat tinggal keindahan jiwa
Serta guratan lukisan manusia
Robot itu menyerobotmu perlahan-lahan
Zaman Kabel dan Besi
Di sudut gang ini sulit sekali engkau temui
Sebuah pameran seni.
Di kota yang rapi dan serba tertata
Kata-kata harus sesuai dengan aturan
Bahkan keindahan harus sesuai selera kuasa
Jiwa dan hati telah lama mati
Keindahan yang hanya bisa diindra
Dan tak bisa dikata, telah lama kadaluarsa.
Di tengah lalu lalang besi
Di antara senggang langit kabel kota
Berjubel grafitti yang sekuat tenaga
Menahan sepi
Aku manusia masih mencari kemanusiaan
Di antara puisi atau kesunyian
Rasio Cinta
Sehabis rindu sehabis bertemu
Mataku kian basah oleh cinta yang kian merah
Di ujung perpisahan itu engkau berkata
Kepadaku bahwa mungkin kita akan disatukan oleh waktu
Ingin aku berjawab kepadamu di ujung sana
Bahwa kenangan adalah simbol keabadian
Meski hati dan tubuh ini tak utuh lagi.
Sesering ini cinta tak ada logika
Peristiwa di Tengah Perayaan
Tiap malam penyair itu berpuisi
Tentang sunyi yang selalu diutarakan
Kepada sang bulan
Pernah ia berkata
Andaikan kubawa engkau ke bumi ini
Apakah ada duka yang tersisa?
Selang beberapa tahun
Kematian sang penyair dirayakan
Di tengah perayaan itu salah satu lelaki
Yang juga merasakan sunyi
Telah membawa bulan yang penyair impikan.
Dukamu tak akan sirna
Meski sang bulan ada di genggaman
Duka, cinta serta rindu bahkan kenangan
Adalah sebuah sistem belaka
Ucap robot pujangga kala itu
Setelah Kelahiran Robot Pelukis
Chairil Anwar dan kesepiannya
Sapardi dan ejaan hujannya
Gunawan Maryanto serta siul burung perkututnya
Dan tak lupa semua pejuang kata dan bahasa
Bersatu dalam satu tubuh
Dalam satu sistem utuh
Robot pujangga di ujung sana berpuisi.
Lantas bagaimana rasanya
Membaca kata-kata hasil seni
Seonggok besi?