22/01/2019; di balik kamera
Kau tersembunyi, kau bersembunyi di balik kamera
tak pernah menampakkan diri
Menembakku dengan lampu flash hingga kulitku perih
sedangkan aku di depan, tersorot mentereng
kadang telanjang.
Baju-baju tersingkap hingga nampak kulit pucatku
dan susuku; putingku mengeras kena angin dingin.
Sejak awal aku telah membuat garis, dengan jariku
kugambar garis itu di depan matamu
“hanya sampai sini, tidak lebih.”
“Tidak sampai sini,”
dengan tanganmu yang besar kau menggesernya
“tidak, maksudku sampai sini,”
terus kau geser sampai hanya ruang hampa tersisa.
24/12/2000; komidi putar pertama
Kaki yang kecil selalu menapak pada kaki-kaki yang lain
Seperti saat menaiki komidi putar
Kaki-kaki kecil menapak di atas sadel kuda-kudaan.
Tangan yang kecil berpegangan pada penyangga
Disangga tangan yang besar pada punggungnya.
Jika tangan yang besar pada punggungnya
justru membawanya jatuh dengan dalam
Tatapan apa yang harus dia buat
ketika mama menyapa
dengan kamera di tangan?
04/09/2021; kilat dan klik diam-diam
Ujung lidahku kelu
langit-langit mulut pahit hingga ke tenggorokan
Bersamaan dengan bunyi klik
dari ujung ruangan tempat kau biasanya menatap diam-diam.
Kupingku berdengung
serta terasa panas, tak tertahankan
Bersamaan dengan kilatan
dari ujung ruangan tempat kau biasanya menatap diam-diam.
Diam-diam
tak ada lagi diriku yang tersisa
dalam diam.
19/03/2028; kesan yang utuh
Kamera di tangan mengambil gambar
memantulkan wajah terlihat lelah
tetap kutegakkan kepala
agar saat kutatap kembali
takkan kusesali.
Tak seperti saat tangan-tangan lain memegang kamera
kupastikan angle dan ekspresiku pas.
Kutatap dalam-dalam hasil yang kudapat
Apakah berkesan?
Kulakukan setiap saat
tanpa ada tangan lain di baliknya
tanpa perlibatan cemas; takut; terancam
juga letupan kesenangan; gairah; cinta.
Kutanya lagi kepada diriku
adakah kesan saat melihat diri yang utuh?
04/04/2013; hasrat hidup muda
Kau kabur, seperti foto yang saat itu kita ambil bersama
Kau kabur
Juga dalam ingatanku
Juga dari sini.
Aku jadi bertanya-tanya, apa kabarmu?
Maukah kau mengambil fotoku lagi sedangkan kita sudah dewasa dan hidup dalam kekakuan.
Tak ada lagi tersisa masa muda di mana kulit kita sama-sama masih kencang dan berseri-seri
Begitu juga hasrat kita yang masih kencang berlari…
Jari-jari
milikmu
lari-lari
di atasku.