Di Warteg
Kita serahkan lelah hari
pada bahari
Seorang SPG pernah berkata padaku,
“Kamu adalah apa yang kamu makan.”
Tubuh kita menjadi usus ayam di piring
melar dan elastis.
Mendingin disiram sayur tahu.
Mie Ayam
Jangan memintaku menjadi loncang
saat kau melupakan sawi yang tenggelam
ke dasar mangkukmu
Cukup kenanglah aku
sebagai serpihan kayu dari putaran sumpitmu
Soto Betawi
Ah, hatiku jeroan sapi
diseruput bibir santanmu
Inikah gurih terusir di tanah sendiri?
Pekik Revolusi dalam Kentut
Kudengar pekik revolusi
dan hasrat berbuat anarki
reformasi tak pernah cukup
sedang kebebasan abadi dalam kentut
Cahaya lebih cepat dari suara
seperti kilau peluru dari dentum batu
Di Istana Negara
plang peringatan bertulis:
“YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK”