Redaksi Omong-Omong

Paradoks dalam Paradoks

Moch Aldy MA

58 sec read

Keluarga Bahagia

Di ruang bersalin bumi
seorang bapak bernama Seni
memiliki istri bertanda Bahasa
menunggu kelahiran anaknya: Sastra.

(2021)

Sekakmat!

Saintis: “apa gunanya Filsafat?”
Filsuf: “apa gunanya Sains?”
Saintis: “guna dari Sains adalah…”
Filsuf: “ya, itulah gunanya Filsafat!”

(2021)

Paradoks dalam Paradoks

Di beranda rumah ibadah,
tuhan melihat seorang ateis:
orang yang tak percaya tuhan
sedang meyakinkan agamawan
tentang betapa ia tak percaya pada
tuhan apalagi agama, dengan berseru:
“demi tuhan, saya ini ateis! a-t-e-i-s! ok?”

(2021)

Diktum Keadilan

Fiat Justitia Ruat Caelum: keadilan harus ditegakkan, meskipun langit akan runtuh. Meskipun tak akan ada keadilan di atas tanah yang sudah tuhan justifikasi—untuk menghukum Adam dan Hawa beserta keruntuhannya.

(2021)

Perihalku dan Hal-hal Lainnya

Pada akhirnya, kau akan bertanya-tanya dengan serius kepada ketidakseriusan di dalam keseriusanku. Perihal gelar yang tersemat di depan namaku: Dr. (H.C.) Genrifuckinaldy. Perihal alasan dan makna di balik Universitas Realitas yang menggelari namaku itu dengan gelar Humoris Causa.

Perihal kelahiran eksistensiku yang menjadi Plot Twist bagi esensi-esensi nirmakna. Perihal mulutku yang selalu berkata bahwa hidupku adalah film bergenre Tragikomedi yang meninggalkan begitu banyak Plot Hole di mata takdir dan pertanyaan-pertanyaan di atas kepalamu.

Perihal pikiranku yang tak mau diberi afiksasi lalu terpenjara dalam kode-kode bahasa tubuh pada tubuhku. Perihal pernyataan dariku bahwa kenyataan adalah bentuk paling Past Tense dari mimpi. Perihal everything starts with E ends with G. Perihal nothing starts with N ends with G.

Atau mungkin perihal hasratku untuk menghidupi sisa-sisa hidup dari hidupku yang lebih terlihat serupa Irregular Verb. Atau mungkin perihal frasa-frasa Vera Causa yang tak akan pernah kita ketahui Causa-nya. Atau bahkan perihal peribahasa Verba Volant Scripta Manent yang akan kubuktikan kebenarannya dengan menghunjam sang waktu tepat di jantungnya.

(2021)

Moch Aldy MA
Moch Aldy MA Redaksi Omong-Omong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email