Move to Heaven: Kisah-Kisah dalam Barang Peninggalan

Elfrida Sinta Sihombing

1 min read

Drama Move to Heaven diangkat dari sebuah esai nonfiksi berjudul Things Left Behind karya Kim Sae Byul. Drama ini menceritakan Han Geu Ru (Tang Joon Sang), seorang remaja dengan latar belakang sindrom Asperger ikut serta membantu ayahnya (Ji Jin Hee) sebagai pertugas jasa pembersih barang orang yang telah meninggal dunia. Pekerjaan mereka lebih dikenal sebagai pembersih trauma. Ji Jin Hee merupakan salah satu orang yang pertama kali menjalani profesi tersebut. Pekerjaan itu merupakan bisnis pribadi yang didirikan sendiri kemudian diberi nama Move to Heaven.

***

Drama yang disutradarai oleh Kim Seong-ho dan ditulis oleh Yoon Ji-Ryeon ini menceritakan bagaimana Han Jeong U dan Han Geu Ru dalam melakukan profesi mereka sebagai pertugas pembersih barang milik orang yang telah meninggal. Dengan sangat cekatan dan teliti mereka menata, membersihkan dan menempatkan barang-barang peninggalan milik mendiang seorang pemuda. Akibat cedera fatal saat bekerja, pemuda tersebut ditemukan tidak berdaya di kamar kosnya.

Geu-Ru masih remaja dan mengidap sindrom Asperger atau dengan kata lain gangguan neurologis. Meski begitu, ia tetap cekatan dan punya kemampuan spesial. Han Geu Ru mampu mengingat setiap peristiwa mendiang yang sudah meninggal melalui barang-barang yang ia pegang dan rasakan. walau terkadang masih memerlukan bantuan ayahnya. Ia dapat mengungkapkan kisah di balik peninggalan barang orang yang sudah meninggal. Misalnya, pada suatu hari ketika ada barang yang ditaruh di dalam tas yang selalu dibawa saat bekerja oleh mendiang, terdapat struk belanja dan terselip buku tabungan. Struk belanja tersebut memperlihatkan bahwa Kim Seon-U (mendiang) selalu membeli gimbap dikarenakan harga yang murah dan terjangkau baginya. Sementara buku tabungan yang ditemukan diungkapkan Geu-Ru merupakan peninggalan mendiang untuk membiayai kedua orangtuanya yang tuna rungu.

Banyak klien memilih jasa Move to Heaven karena barang-barang dari orang yang telah meninggal hanya dianggap sampah, tidak berguna dan tidak berharga. Namun dari barang peninggalan itu, Geu-Ru mampu mengungkapkan kisah yang justru berharga di mata keluarga yang ditinggalkan.

Salah satu bagian dari drama yang cukup menguras emosi penonton adalah ketika ayah dari Geu-Ru meninggal dunia akibat sakit jantung. Sulit baginya menerima keadaan ayahnya meninggal. Ketiadaan sang ayah membuat Geu-Ru benar-benar sedih, namun baginya pekerjaan Move to Heaven harus tetap berjalan. Ia memegang teguh prinsip ayahnya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal.

Dengan ditemani teman dekat sekaligus tetangganya, yaitu Yoon Na-Mu (Hong Seung-Hee), Geu-Ru melakukan pekerjaannya dengan baik. Oleh karena selalu mengingat semua nasihat dan arahan dari ayahnya.

Drama Move To Heaven banyak menerima pujian. Alur cerita drama ini memang tidak bisa ditembak dan selalu membuat penasaran. Ratingnya tembus 8,6 juga menerima penghargaan sebagai Asia Content Award 2021 dan juga berhasil mendapatkan sebuah penghargaan kategori bergengsi Best Creative. Sayangnya drama ini hanya bisa ditonton di rentang umur 18 ke atas. Karena memang banyak memperlihatkan adegan kekerasan. Padahal pesan kekeluargaannya juga cocok dikonsumsi oleh semua usia.

Move To Heaven mengajarkan kita untuk lebih menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Terkadang kita baru merasakan seberapa penting dan berharganya seseorang jika ia telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Terkadang kita juga terlalu sibuk akan rutinitas kita sendiri, mementingkan perasaan diri sendiri sampai lupa jika kita bukanlah manusia yang bisa hidup sendirian.

***

 

Editor: Ghufroni An’ars

Elfrida Sinta Sihombing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email