VOICE NOTE DI KEPALAMU—DARA
waktu membunuhmu. lele goreng. indomie. kunjungan tiba-tiba spotify. es krim. netflix menunggumu di kursi paling pojok bus cepat. buku bekas. ibu dosen melepas penat melalui percakapan panjang di whatsapp. pasar senen. kau ingin membeli thrift; lemarimu masih cukup ruang untuk menyimpan dan melipat Nafisah dan Zidan. tapi, adakah yang lebih Dara dari Tri?
voice note di kepalamu dan kunjungan drama korea setiap senin dan selasa luruh di matamu sebelum pesan singkat tak bernama datang dari playlist tempat kau menyimpan yang lalu.
voice note di kepalamu dan kolom chat yang berantakan di kasurmu. dan bingkisan selamat tinggal datang dari Makassar yang memberimu ucapan selamat datang.
–
MEMBAYANGKAN TUBUMU MELALUI ALGORITMA
pesan singkat menjelma pusara. adakah mawar yang benar-benar mawar dari sekadar emotikon? aku tak menikmati durinya. sayap-sayap Gibran patah dan hangus terbakar melalui android/apple yang berteriak kelaparan kehabisan tenaga. apakah tubuhmu yang menari melalu algoritma menari seperti Charlie Chaplin yang tak pernah kehabisan tingkah?
aku membayangkan tubuhmu melalui algoritma. kuotaku terlalu banyak. seperti orang-orang yang memborong habis tiket Spiderman dan menikmati pertunjukan dengan bangku-bangku kosong.
–
MIDNIGHT TALK
1. kau merangkul kantuk di matamu: tuhan sedang apa? barangkali ia sedang bermain air di tepi sungai firdaus. atau apa? barangkali memainkan seni di kamar mandi surga.
2. kau menikmati kantuk dengan kegaduhan di kepalamu: mama masak apa hari ini? tumis kangkung? tempe goreng? katakan kau masak apa hari ini? cacing di perutku memainkan musik itu lagi.
3. kau menari bersama kantukmu dengan kebisingan jalan raya kota: apa yang tiada? apa yang ada? apakah Heidegger telah menikmati liburan panjangnya dengan membangun rumah di hutan? bisakah Nietzsche bangkit dan membunuh tuhan-tuhan baru, lagi?
4. kau menikmati kantuk dengan obrolan dini hari bersama dara. lupa menanyakan Nafisah sakit apa. dan apakah air mata di kubangan itu sudah penuh?
–
IKLAN TANPA PRODUK
aku mencintaimu (100/baris). podcast menyebalkan. aku—/—aku, sebelum meja menjadi senjata perang. nuklir. dan menjadi headline berita pagi.
–
MENIKMATI PERTUNJUKAN DI KOLOM CHAT SEPANJANG MALAM
apakah google dan kawan-kawan menikmati kita 24/7? kuharap mereka tak menelanjangi kita. tapi kalau pun kita harus telanjang, setidaknya kita bisa memutar musik dan menari tarian itu lagi—perang di kepalamu pecah. o di kepalaku ya?
apa yang paling berkesan dari menunggu info terbaru dari lambe turah? membayangkan orang-orang memegang kelamin mereka sambil onani di kolom komentar. menangis di punggung notifikasi.
*****
Editor: Moch Aldy MA