Penyiar Radio Banua Malaqbi dan peresensi di Resensi Institute

Merindukanmu Ibu dan Puisi Lainnya

Syafri Arifuddin Masser

1 min read

Jamuan Ibu

ada semangkuk kangen yang tersaji
dengan sengat aromanya sampai
ke hati

ada segelas tawa yang segar
melepas segala dahaga kesepian

ada sepiring kasih yang lezat
sebagai menu paling utama

ada kue yang terbuat dari ketulusan
cinta sebagai hidangan penutup

dan ada ibu yang duduk di hadapanku
menyuapkan getir lara dan menuangkan
air mata rindu

(Mamuju, 2021)

Merindukanmu Ibu

aku ingin pulang ke palung lenganmu
yang hangat dan mencium punggung
tanganmu yang ranum

usia telah memisahkan kita dan jarak
telah membentangkan dirinya di tengah
antara aku bunga kecilmu dan aku yang
telah tumbuh merambati dunia

aku ingin sandar di tabah dadamu
yang makin renta digasak waktu
dan berbaring di samping tubuhmu
sekali lagi, bu

(Mamuju, 2021)

Mencari Ibu

“Ibu, di mana kau berada?”
seorang pria memandang
ke atas bumantara dengan
tatapan yang lengang

setelah hari yang begitu panjang
dengan seret langkah kaki yang lelah
telah melenyapkan mimpi-mimpinya

“aku selalu berada di tempat
di mana kau merasa bagai
gulali di hadapan air.”

(Mamuju, 2021)

Ah!

Nak, tolong ambilkan itu
Ah!
Nak, coba kau pergi belikan ini
Ah!
Nak, pulang!
Ah!
Mak, uang!
Nih!

(Mamuju, 2021)

Atta & Yaya
: untuk Andi Rina Amalia

suatu ketika hidup terlalu api
& panasnya membuatmu jadi jelaga
& yang kau inginkan dari semuanya
hanyalah kembali ke tempat mulamu
berangkat: ada senyuman dari balik
pintu yang selalu menyambutmu
dengan riang & gembira

suatu kala ketika ranjang adalah
satu-satunya tempat ternyaman
merebahkan luka & air mata
ada yang selalu menyelimutkanmu
dengan lengan-lengan yang hangat
supaya hari esok, tak terlalu berat

ketika nyala dalam dirimu kian redup-redam
dihantam kecamuk angin dari segala arah
ada yang selalu diam-diam menjadi tangkup
agar terangmu selalu menjagamu dari gelap

ketika yang pergi, lekas jadi kenangan
yang ditinggal pergi, tetas jadi perayaan:
rasa, sebagaimanapun matinya, ia harus
tetap hidup sebagai penghargaan.

(Mamuju, 2021)

*****

sedikit catatan: Atta & Yaya adalah
panggilan lain untuk Ibu dan Bapak

Editor: Moch Aldy MA

Syafri Arifuddin Masser
Syafri Arifuddin Masser Penyiar Radio Banua Malaqbi dan peresensi di Resensi Institute

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email