Lebaran di Kamar Ingatan
I
Bila esok lebaran
sudahkah hari ini bersih-bersih kenangan
yang menempel di dinding ingatan
tempat segala dekat kauikat
di dalamnya kau pekat
Bila esok lebaran
sudahkah hari ini bersih-bersih kenangan
yang mengotori cermin
tempatmu berkaca
yang tampak rona senyum kita
atau pada empuk sofa
terekam seluruh jeda peluk kita?
II
Bila esok lebaran
sudahkah hari ini bersih-bersih kenangan
yang bergelantungan di jendela
tempatmu memuja senja
namun hanya terlihat air mata kita
Bila esok lebaran
sudahkah hari ini bersih-bersih kenangan
yang berdebu di seprai
alas tempatmu berbaring
tersimpan riang gembira kesepian kita
atau pada lampu kamar
tertanam sadar
kelak lelaki berkulit sawo matang ini
yang jadi kutukan bagi seluruh kecantikanmu?
III
Bila esok lebaran
lekaslah hari ini bersih-bersih kenangan
agar rumahmu ramah dari gelisah
dan halamannya bersih dari resah
sebab ada tamu yang lama menunggu
ingin teduh di pelukmu
taqabbalallahu minna wa minkum
semoga Tuhan menerima
kesepianku dan kesepianmu
kau pun kembali ke fitrahmu
suci dari segala kesepian
yang saban waktu menikammu
amin
(Yogyakarta, 2022)
–
Al-Masih
di tiang salib
kugantungkan nasib
agar tetesan darahku
menjadi penyembuh lukamu
di tiang salib
kuikat seluruh amarah
agar Tuhan yang kudekap
tumbuh sebagai agama yang rahmah
(Yogyakarta, 2022)
–
Dzulhijah
di dinding Ka’bah
diikat segala madah
tentang tabah Ibrahim
dan pasrah Ismail
di bukit Mina
terpahat nyata
kisah Tuhan
yang cemburu
pada segala cinta
pada selain-Nya
(Yogyakarta, 2022)
–
Menziarahi Takdir
sebagaimana setiap manusia
segala cinta akan menemui ajalnya
dikubur sendirian
subur kesepian
berkainkan kafan
berkafankan kenangan
dan hanya munajat
satu-satunya hangat
saat peluk tak lagi lekat
(Yogyakarta, 2022)
–
Peluklah Tapiku
barangkali di setiap jengkal tubuhmu
tersisa nakal tubuhku
tangan yang rajin merangkulmu
tapi tak pandai menjagamu
mata yang senang menatapmu
tapi enggan melihat air matamu
tapi dada yang menyimpan lukamu
tak pernah goyah mendenyutkan doa
pada nama yang lekat di dadaku
(Yogyakarta, 2022)
–
Seperti Apa Rasanya Mencintaimu?
seperti ketika Adam petik khuldi
di taman Tuhan
t
e
r
u
s
i
r
(Yogyakarta, 2022)
*****
Editor: Moch Aldy MA