IG: @mhrkmnv

Menjaga Keadilan dalam Masyarakat Multikultural

Muhammad Harkim Novridho

2 min read

Konflik antarsuku, perusakan rumah ibadah agama minoritas, ketegangan antarpendukung parpol selepas pemilu, dan diskriminasi ras hanyalah sedikit dari begitu banyaknya contoh akibat tidak adanya pemahaman nilai multikultural dalam masyarakat. Ketidakpahaman tersebut akan menyebabkan pergesekan dan gejolak disintegrasi. Sayangnya, hingga saat ini sentimen antargolongan, suku, agama, kelompok, dan lain sebagainya masih terus terjadi. Tak jarang peritiwa tersebut berujung pada tindakan kekerasan.

Menurut filsuf Barat kontemporer, John Rawls, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang multikulturalisme yang kemudian berujung pada munculnya sifat etnosentrisme yang kuat dan fobia akan perbedaan itu sendiri. Sejatinya konsep multikulturalisme diciptakan sebagai suatu bentuk pengakuan tentang eksistensi pluralitas budaya. Tujuannya adalah agar dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelompok-kelompok yang ada sehingga timbul rasa persatuan dalam komunitas masyarakat.

Masyarakat plural sendiri dapat kita definisikan sebagai suatu kelompok masyarakat yang mengandung dua atau lebih unsur-unsur sebuah tatanan sosial yang dapat hidup berdampingan, tetapi tetap berdiri pada identitasnya masing-masing dan tidak bercampur ataupun menyatu dengan identitas lain. Konsep multikulturalisme dapat kita pahami sebagai diskursus atau formula dalam hal memanajemen aktivitas kelompok yang hidup di dalam keberagaman. Paham ini sangat dibutuhkan sebagai bentuk perlawanan atas sikap etnosentrisme.

Masalah Kesenjangan

Permasalahan-permasalahan multikultural di dunia global saat ini, termasuk yang terjadi pada masyarakat Indonesia isi, tak jauh-jauh diakibatkan adanya kesenjangan serta ketidakadilan. Suatu kelompok masyarakat mayoritas terkadang merasa merekalah yang berhak memiliki kekuasaan dan tidak mau mengakui adanya kelompok lain. Hal inilah yang akhirnya memicu terjadinya penindasan terhadap kelompok minoritas. Dalam sebuah ekosistem kemasyarakatan yang beragam, menegakkan sebuah keadilan menjadi suatu tantangan yang berat. Kelompok mayoritas yang merasa memiliki kekuatan tentu saja akan enggan menerima eksistensi kelompok lain.

Konsep multikulturalisme yang mengusung pentingnya kebersamaan, pengakuan serta penerimaan akan adanya kelompok lain, dan juga keadilan yang dapat dirasakan bersama menjadi konsep yang diusung dalam pemikiran filsafat John Rawls. Kemunculannya dilandasi oleh sebuah harapan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak menjadikan perbedaan sebagai pemacu terjadinya suatu konflik, tetapi juga tanpa menghilangkan nilai identitas dari masing-masing kelompok tersebut.

Baca juga:

Dalam buku A theory of justice, John Rawls mengusung bahwa di dalam sebuah ekosistem kehidupan, mengedepankan keadilan dan kesederajatan adalah hal yang paling fundamental. Menurutnya keadilan dalam suatu masyarakat bukan hanya menjamin “the greatest happiness for the greatest number”, tetapi juga harus dapat mengakui serta menerima adanya sebuah perbedaan dan juga keberagaman.

Konsepsi keadilan yang dibentuk oleh John Rawls dipandang relevan untuk diterapkan dalam masyarakat multikultural. Konsep keadilan Rawls membentuk konsep keadilan yang dapat menggeneralisasi serta membawa konsepsi tradisional mengenai kontrak sosial ke arah abstraksi yang lebih tinggi.

Komunikasi Multikultural

Pandangan filosofis tentang multikulturalisme dari John Rawls ini menjadi konsepsi berpikir bagi kita yang hidup di tengah keberagaman untuk dapat meningkatkan dorongan membentuk pandangan dan diwujudkan dalam perbuatan toleransi. Dengan begitu, kita dapat memahami kelompok atau orang yang kita anggap berbeda dengan baik. Selain itu, pandangan filosofis ini juga mendorong kita untuk dapat bekerja sama secara kelompok agar tercipta perubahan yang sistematik serta institusional.

Dalam melihat konflik-konflik yang terjadi dalam masyarakat majemuk, kesalahpahaman dan ketidakterbukaan dalam melihat kelompok masyarakat yang berbeda serta kurangnya pemahaman dalam memaknai konsep keadilan menjadi pokok permasalahan. Oleh karena itu, komunikasi multikultural ataupun diskusi yang mempertemukan antarkelompok masyarakat untuk duduk bersama membahas multikulturalisme dapat dijadikan alat persatu.

Kesalahpahaman terkadang terjadi karena antarkelompok masyarakat tidak saling mengenal esensi yang ada.  Oleh karena itu, diharapkan adanya komunikasi yang baik antarkelompok masyarakat. Mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan berlandaskan konsep keadilan dalam sebuah perbedaan.

Muhammad Harkim Novridho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan tulisan-tulisan menarik setiap saat dengan berlangganan melalalui email